Solo (ANTARA) - Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS) menekankan profesionalisme dan pembelajaran sepanjang hayat pada sumpah dokter di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Pada sumpah 55 dokter baru tersebut mengusung tema Reminiseentiam Ad Somnium: Kenangan Menuju Mimpi Baru ini menjadi momentum haru sekaligus awal perjalanan pengabdian bagi para dokter muda lulusan UMS.
Sebanyak 55 calon dokter tersebut terdiri dari 15 calon dokter laki-laki dan 40 calon dokter perempuan, maka total lulusan dari Fakultas Kedokteran UMS sejak 2004 memiliki 1.634 lulusan. Wisudawan terbaik diraih oleh M. Zain Firdaus dengan IPK 3,87 dan wisudawan termuda Angelina A.N.P yang berhasil menyelesaikan studi kedokteran pada usia 23 tahun tujuh V ulan.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran UMS Dr. dr. Flora Ramona Sigit Prakoeswa, M.Kes, Sp.DV, FINSDV., mengapresiasi perjuangan para sumpahwan yang telah menempuh proses panjang, mulai dari masa pandemi, pendidikan klinik, hingga ujian nasional kedokteran.
Ia menegaskan menjadi dokter tidak hanya soal kelulusan tetapi juga tentang tanggung jawab moral dan komitmen terhadap kemanusiaan.
“Seorang dokter harus profesional, religius, dan berakhlak mulia. Tidak cukup hanya pintar secara akademik tetapi juga hangat jiwanya, memiliki daya lenting, dan semangat untuk terus belajar sepanjang hayat,” ujarnya.
Ia berpesan agar para dokter baru tidak takut gagal dan terus berani mencoba.
“Kehidupan yang tidak diperjuangkan tidak akan pernah dimenangkan. Gagal bukan akhir, tapi kesempatan untuk bangkit lagi. Jadilah pembelajar sejati sepanjang hayat,” tambahnya dengan nada inspiratif.
Sementara itu, Wakil Rektor II UMS Prof. Dr. Muhammad Da'i, S.Si., M.Si., Apt., yang hadir mewakili Rektor UMS menyampaikan selamat kepada para dokter baru beserta keluarga. Dalam sambutannya, ia menegaskan tiga nilai utama yang harus dipegang oleh dokter lulusan UMS, yakni ilmu, etika, dan pengabdian.
“Ilmu kedokteran terus berkembang, maka jangan pernah berhenti belajar. Pegang teguh etika profesi, dan jadikan pengabdian sebagai wujud keimanan kepada Allah SWT. Itulah ciri dokter Muhammadiyah unggul dalam keilmuan, berintegritas, dan melayani dengan hati,” tegas Prof. Dai.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga rendah hati dan berbakti kepada orang tua.
“Setelah menjadi dokter, tetaplah menjadi pribadi yang tawadhu. Ilmu dan gelar tidak akan berarti tanpa adab dan rasa hormat,” ujarnya di hadapan para hadirin.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMS, Drs. H. Marpuji Ali, M.Si., menekankan profesi dokter merupakan bagian dari dakwah Muhammadiyah di bidang kesehatan. Menurutnya, Fakultas Kedokteran UMS bukan sekadar lembaga pendidikan, tetapi juga sarana amar ma’ruf nahi munkar melalui pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Menjadi dokter berarti siap mengabdi. Muhammadiyah membangun rumah sakit dan klinik hingga pelosok negeri. Kami berharap ada dokter-dokter muda yang berani mengabdi di daerah terpencil, menjadi penerang bagi masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Marpuji Ali.
Salah satu sumpahwan, dr. Tia Mella Citra, dalam sambutan mewakili rekan-rekannya, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada para dosen, tenaga pendidik, serta orang tua yang telah mendukung perjuangan mereka.
“Hari ini bukan akhir dari perjalanan, tapi awal dari pengabdian kami untuk masyarakat. Terima kasih UMS, terima kasih orang tua, atas semua doa dan cinta yang mengantarkan kami sampai di titik ini,” ucapnya penuh haru.
Upacara sumpah dokter ini turut dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, perwakilan rumah sakit jejaring, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surakarta, Sukoharjo dan Karanganyar, serta keluarga para sumpahwan. Prosesi ditutup dengan doa bersama dan penyerahan tanda terima kasih sumpahwan serta foto bersama
Dengan Lahirnya 55 dokter baru, dengan semangat Ilmu, Iman, dan Amal UMS kembali meneguhkan komitmennya dalam melahirkan tenaga kesehatan yang unggul, berintegritas, dan siap mengabdi untuk kemanusiaan, serta memperkuat dedikasi dalam mewujudkan visi UMS sebagai “Islamic University Leader” yang Islami, Mencerahkan, Unggul, Mendunia, dan Sustainable serta memberi arah perubahan.

