Purwokerto (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah menjadi tumpuan harapan bagi jutaan masyarakat Indonesia. Partisipasi aktif dan kesadaran kolektif peserta JKN terutama dalam kaitannya dengan pembayaran iuran rutin merupakan kunci sustainabilitas program ini.
Program JKN hadir dalam bentuk mekanisme asuransi sosial dengan nilai gotong royong di dalamnya. Bagi Martini Natalya (54) membayar iuran JKN adalah panggilan kemanusiaan dan investasi perlindungan diri.
“Ini program yang positif dari pemerintah, jadi sebagai warga negara yang baik tentu kita ikuti. Saya membayar iuran JKN rutin setiap bulan juga atas kesadaran diri sendiri. Ini untuk kemanusiaan, itung-itung ibadah membantu meringankan biaya pengobatan saat saudara kita sakit,” tuturnya pada Jumat (21/11).
Kedisiplinan Martini dalam membayar iuran telah dimulai sejak pertama kali terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Peserta Mandiri pada tahun 2018. Peserta PBPU membayar iuran per orang setiap bulan sebesar Rp150.000 untuk
Kelas I, Rp100.000 untuk Kelas II, dan Rp35.000 untuk Kelas III yang mendapat subsidi dari pemerintah sebesar Rp7.000.
“Saya bayar iuran JKN pakai Auto Debit, langsung otomatis terpotong dari rekening setiap bulan. Namanya hidup tentu banyak urusan jadi kadang lupa. Ada kemudahan dari Auto Debit jadi jangan disia-siakan,” ujarnya.
Prinsip gotong royong dalam Program JKN telah membentuk solidaritas sosial yang kuat di antara pesertanya. Peserta JKN yang sehat membantu yang sakit, dan yang mampu secara finansial membantu yang kurang mampu.
“Jangan nunggu sakit baru daftar Program JKN, selagi masih sehat harus segera punya jaminan kesehatan untuk antisipasi. Kita tidak tahu kapan akan sakit. Program JKN membantu meringankan biaya pengobatan saat dibutuhkan,” ungkapnya.
Manfaat Program JKN telah dirasakan langsung oleh Martini di tahun 2022. Saat itu, ia mengalami gangguan asam lambung kronis dengan gejala mual hebat, sakit perut, hingga demam tinggi. Kondisi ini mengharuskannya dilarikan ke IGD rumah sakit.
“Puas dengan layanan yang diterima. Layanannya cekatan, saya langsung mendapatkan penanganan terbaik tanpa biaya tambahan. Petugas medis juga tidak membedakan pasien JKN dengan pasien umum,” pungkasnya.
Membayar iuran rutin adalah wujud nyata kita untuk turut menjaga sustainabilitas Program JKN. Keberlanjutan program ini penting agar semakin banyak masyarakat yang tertolong dari pusaran risiko finansial saat pengobatan.

