Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan bahwa Seni, tenaga kerja Indonesia (TKI) berasal dari Kabupaten Temanggung yang ditemukan setelah 20 tahun hilang, saat ini dalam kondisi sehat.
"Saya sudah komunikasi dan koordinasi dengan dubes. Saya cek, pendampingan hukum sudah diberikan untuk Bu Seni. Sekarang dalam perlindungan kedutaan,” katanya di Semarang, Rabu.
Ia merespons cepat kabar ditemukan seorang TKI bernama Seni, warga Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, yang sebelumnya dikabarkan hilang selama 20 tahun di Malaysia.
Bahkan, ia telah melakukan kontak dengan Kedutaan Besar Indonesia untuk Malaysia, untuk memastikan kondisi kesehatan, berikut perlindungan keamanan bagi Seni.
Seiring dengan itu, ia mengimbau kepada keluarga untuk tenang, karena yang bersangkutan kondisinya aman, sehat, dan dalam pengawasan kedutaan.
"Pemprov Jawa Tengah akan mengupayakan pemulangannya secara cepat, berikut berkoordinasi dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia," katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Indra Hermono mengatakan saat ini Seni masih dalam pemeriksaan Kepolisian Diraja Malaysia, sedangkan proses hukum penyidikan masih berlangsung.
"Saya pastikan Bu Seni kondisinya sehat dan aman. Hanya saja, proses hukum penyidikan polisi Malaysia ini harus dilalui, sehingga pihak keluarga dimohon bersabar," katanya.
Kabar ditemukan Seni itu mendatangkan kebahagiaan dari pihak keluarga, terutama Riki Alfian, anak dari Seni yang menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jateng.
Ia berterima kasih karena pemprov segera mengecek kondisi kesehatan dan keamanan Seni, termasuk membantu upaya pemulangannya ke kampung halaman.
"Saya terima kasih kepada seluruh pihak, pemerintah, kedutaan besar, Pak Gubernur Ahmad Luthfi, dan Pak Bupati Temanggung, yang saat ini ibu saya diketahui dalam kondisi selamat, sehat dan aman, termasuk langkah upaya memulangkan ibu saya," katanya.
Seni diketahui meninggalkan kampung halamannya, Dusun Letih, Desa Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, untuk menjadi TKI di Malaysia pada 2004, sedangkan saat itu anaknya, Riki, masih berusia 3,5 tahun.
Setelah enam bulan di Malaysia, komunikasi Seni dengan keluarga terputus. Seni hanya sesekali mengabarkan bila dirinya bekerja tak digaji, bahkan sering dianiaya majikannya.
Sekitar dua pekan lalu kepolisian mengungkap adanya kasus perdagangan orang, salah satu korbannya adalah Seni.
Baca juga: Bupati Temanggung kunjungi keluarga TKI korban penyiksaan di Malaysia

