Semarang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Pusat Manajemen Proyek (Pusmanpro) melalui Srikandi PLN resmi meluncurkan program "Sahabat Gizi Ibu dan Balita" di Kelurahan Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, sebagai upaya untuk mengintervensi stunting.
Pelaksana harian (Plh) General Manager PLN Pusmanpro Hartono, di Semarang, Jumat, menyampaikan bahwa keterlibatan Srikandi PLN dalam program ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
Khususnya, tujuan kedua yaitu mengakhiri kelaparan dan mencapai ketahanan pangan, sebagai wujud kepedulian terhadap kesehatan generasi penerus bangsa,
Program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) tersebut dirancang sebagai respons strategis terhadap isu stunting dan gizi buruk di wilayah perkotaan.
Berdasarkan data asesmen awal, Kelurahan Gisikdrono mencatat angka kasus gizi yang perlu mendapat perhatian serius, yakni terdapat 32 anak mengalami stunting (kurang tinggi), 32 anak wasting (kurang berat), dan 50 anak underweight (kurang berat badan).
"Anak-anak adalah investasi masa depan. Melalui Srikandi PLN, kami tidak hanya hadir untuk menerangi negeri dengan listrik, tetapi juga ingin berkontribusi dalam 'menerangi' harapan hidup anak-anak agar tumbuh sehat dan bebas stunting," katanya.
"Program ini kami desain secara holistik, tidak hanya memberikan ikan, tetapi juga kailnya berupa edukasi," lanjutnya.
Program Sahabat Gizi akan berlangsung secara intensif selama tiga bulan, dengan intervensi yang dilakukan mencakup pendekatan preventif dan kuratif yang menyasar empat kelompok rentan sekaligus.
Yaitu, 32 balita dengan status gizi wasting, 15 ibu hamil, 15 remaja, serta 13 kader Posyandu sebagai ujung tombak di lapangan.
Adapun bantuan dan kegiatan yang diberikan oleh PLN Pusmanpro dalam program tersebut, meliputi pemberian makanan tambahan (PMT) dan suplemen, intervensi gizi intensif bagi balita dan ibu hamil untuk perbaikan asupan nutrisi.
Peningkatan kapasitas kader dilakukan melalui pelatihan kompetensi bagi 13 kader posyandu agar mampu melakukan pemantauan tumbuh kembang secara akurat.
Kelas edukasi komprehensif, yakni rangkaian edukasi rutin yang menyasar ibu hamil, ibu balita, hingga remaja putri untuk memutus mata rantai gizi buruk sejak dini.
Dukungan sarana prasarana melalui revitalisasi alat dan fasilitas posyandu untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan warga.
Sementara itu, Lurah Gisikdrono Sandy Inderawan mengapresiasi langkah konkret PLN Pusmanpro sebagai kolaborasi tersebut sangat krusial, mengingat masalah gizi di perkotaan seringkali luput dari perhatian karena tertutup padatnya aktivitas ekonomi.
"Di Gisikdrono, meski aktivitas sosialnya tinggi, masih banyak keluarga rentan yang butuh pendampingan gizi," katanya.
Dengan dukungan Srikandi PLN Pusmanpro, pihaknya menargetkan adanya kenaikan status gizi yang signifikan pada penerima manfaat dan terciptanya kemandirian kesehatan keluarga pasca-program.
Melalui program tersebut, PLN Pusmanpro berharap dapat mendukung pemerintah daerah dalam menekan angka prevalensi stunting, sekaligus menciptakan masyarakat yang lebih tangguh dan berdaya saing di masa depan.

