Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, resmi memperoleh pemasukan sebesar Rp545,354 juta per tahun dari pemanfaatan lahan eks Gedung Pertemuan Ngasirah setelah investor swasta menyatakan siap membangun kawasan tersebut menjadi pusat bisnis modern.
"Nilai sewa lahan disepakati sebesar Rp545,354 juta per tahun, dengan skema sewa eksklusif selama lima tahun per periode dan opsi perpanjangan hingga empat periode atau total 20 tahun, disertai kenaikan tarif 15 persen setiap perioden," kata Kepala BPPKAD Kudus Djati Solechah di Kudus, Kamis.
Ia menyebutkan, investor telah memastikan rencana pembangunan akan dimulai awal Desember 2025, setelah seluruh perizinan pendukung diselesaikan.
"Hasil monitor kami dengan pihak investor, target pembangunan dimulai awal Desember, usai perizinan dan persyaratan lainnya lengkap," ujarnya.
Kawasan eks Ngasirah yang lama dikenal sebagai gedung pertemuan legendaris masyarakat Kudus itu kini mulai dibenahi.
PT Matahari Mas Putra selaku investor yang menyewa lahan seluas 9.110 meter persegi itu telah menandatangani perjanjian sewa tanah milik Pemkab Kudus selama 20 tahun.
Bangunan tersebut, kata dia, dirancang memiliki lima fungsi utama, yakni gedung pertemuan serbaguna yang tetap memakai nama Gedung Pertemuan Ngasirah, kemudian gerai Superindo, Solaria, Fun World (wahana permainan anak), dan Matahari Department Store.
Untuk pembangunan Matahari Departement Store dengan luas bangunan kurang dari 5.000 meter persegi, pengembangan kawasannya cukup menggunakan dokumen SPPL (Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan) tanpa memerlukan UKL-UPL maupun Amdal.
Perwakilan PT Matahari Mas Putra, kata dia, juga sudah melakukan sejumlah pekerjaan fisik pembersihan lahan.
"Target mereka seluruh tenant bisa operasional sebelum Lebaran 2026," ujarnya.
Dengan kehadiran tenant-tenant berkelas nasional itu, kawasan Ngasirah diharapkan menjadi pusat kegiatan masyarakat sekaligus motor pertumbuhan ekonomi baru di wilayah tersebut. Pemerintah daerah memastikan akan terus memantau perkembangan proyek hingga operasional penuh.
Baca juga: Pemkab Kudus targetkan 2026 semua ruas jalan kabupaten zero lubang

