Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menargetkan semua ruas jalan kabupaten yang panjangnya mencapai 580,417 kilometer pada tahun 2026 zero lubang atau nihil kerusakan, karena saat ini jalan kondisi mantap mencapai 91,7 persen serta ada perbaikan di 43 titik ruas jalan.
"Kami prediksi dengan adanya perbaikan di 43 titik ruas jalan, maka persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap diproyeksikan meningkat menjadi 93 persen lebih," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus Harry Wibowo di Kudus, Rabu.
Sementara kekurangannya sekitar 7 persen yang kondisinya kurang mantap, kata dia, membutuhkan anggaran sekitar Rp95 miliar untuk memperbaiki 40-an kilometer lebih jalan yang kondisinya kurang mantap.
Untuk mencapai kondisi jalan mantap 100 persen, dia mengakui sulit karena hampir belum ada wilayah yang mencapai persentase tersebut.
Biasanya, kata dia, persentase jalan kabupaten dalam kondisi mantap berkisar 95 persenan, sehingga ketika tahun 2026 mendapatkan dukungan anggaran yang cukup, dipastikan bisa melampaui target 95 persen pada tahun depan sehingga jalan Kabupaten Kudus bisa bebas lubang.
Adapun jenis konstruksi yang digunakan untuk memperbaiki jalan yang kurang mantap pada tahun ini dengan anggaran Rp63 miliar, meliputi lapisan aspal Asphalt Concrete-Wearing Course (ACWC) serta beton bertulang mutu K-45, terutama di titik-titik persimpangan yang membutuhkan penguatan struktur jalan.
Upaya lain menjaga kondisi jalan tetap mantap, yakni dengan memperbaiki saluran drainase serta ada yang dibuatkan saluran baru guna mencegah terjadinya genangan banjir di jalan saat curah hujan tinggi.
Dari total panjang ruas jalan kabupaten, yang tersedia saluran drainase baru 68 persen sehingga masih perlu dukungan anggaran lebih besar untuk menyiapkan sarana tersebut guna mencegah terjadinya genangan banjir di jalan raya.
"Tersedianya saluran drainase yang baik, tentunya air hujan bisa langsung mengalir dan tidak menggenang di jalan. Sehingga usia jalan lebih panjang dan tidak mudah rusak," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, karena bisa mengakibatkan penyumbatan saluran sehingga dampaknya bisa menimbulkan banjir atau genangan air di area jalan raya.
"Jika kondisi demikian terjadi terus menerus, maka jalan mudah rusak. Terlebih untuk jalan aspal ketika terlalu sering terendam air cepat mengalami kerusakan," ujarnya.

