Kudus (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyatakan tiga proyek perbaikan dan pembangunan pasar tradisional telah rampung dari total enam pasar yang ditangani tahun ini, sedangkan tiga pasar lainnya masih dikebut dan ditargetkan selesai 20 Desember 2025.
"Revitalisasi pasar yang masih berjalan, yakni Pasar Baru, Pasar Brayung, dan Pasar Barang Bekas (Babe). Sedangkan yang sudah selesai ada Pasar Mijen, Piji, dan Pasar Hewan Gulang," kata Pelaksana Harian Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus Djati Solechah di Kudus, Kamis.
Untuk tiga pasar yang masih dalam proses, Djati menjelaskan kontrak pekerjaan sebenarnya berlangsung hingga 27 Desember 2025, namun pihaknya meminta kontraktor untuk mengusahakan percepatan.
"Pasar Babe kita minta maksimal selesai 20 Desember 2025, meskipun kontraknya sampai 27 Desember 2025. Pekerjaannya relatif mudah dan progresnya tinggal beberapa persen, jadi harusnya bisa dikejar," ujarnya.
Djati juga mengungkapkan kebutuhan revitalisasi pasar di Kudus sebenarnya masih cukup besar. Sejumlah usulan pasar baru dan perombakan lanjutan telah diajukan ke pemerintah pusat.
Djati memastikan seluruh proyek revitalisasi pasar ditargetkan selesai tahun ini dan segera bisa dimanfaatkan masyarakat.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus Agus Sumarsono menambahkan progres pembangunan Pasar Babe memang belum sampai 50 persen, namun ketika pengecoran pondasi dan penyangga siap, maka dalam waktu dekat bisa dikebut hingga 100 persen.
"Karena sebagian besar pekerjaan menggunakan besi baja yang sudah dipesan lebih awal, sehingga penyelesaiannya lebih cepat. Mudah-mudahan target 20 Desember 2025 selesai bisa dipenuhi," ujarnya.
Sementara pekerjaan di Pasar Baru berupa pembuatan akses pintu keluar masuk kendaraan, karena sebelumnya hanya satu pintu, kini dibuat dua masing-masing untuk pintu masuk dan pintu keluar. Sedangkan di Pasar Brayung pemindahan titik pintu masuk di bagian tengah.
Ia optimistis sebelum akhir tahun anggaran ketiga proyek perbaikan pasar tradisional di Kudus bisa dituntaskan.
Pembangunan Pasar Babe sesuai kontrak sekitar Rp1,1 miliar, sedangkan Pasar Brayung Rp353 juta, dan Pasar Baru Rp170 juta. Pasar tradisional lainnya yang sudah dikerjakan dianggarkan Rp177 juta untuk setiap titik, sedangkan nilai kontraknya di bawah pagu tersebut.
Dengan adanya program revitalisasi tersebut, diharapkan sarana fisik pasar tradisional di Kudus semakin baik, sehingga bisa meningkatkan minat kunjungan masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional.
Pasar Babe juga dinanti para pedagang, karena saat ini hanya menempati bangunan sementara setelah mengalami kebakaran hebat.

