Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, memperluas kerja sama dengan pemilik industri untuk mendukung penempatan tenaga kerja lokal sebagai upaya menekan angka pengangguran di daerah itu.
Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Kota (Pekalongan Helmy Hendarsyah di Pekalongan, Senin, mengatakan saat ini sudah ada 19 perusahaan yang telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) kerja sama dengan BLK setempat.
"Peserta pelatihan tahap pertama saat ini sedang menjalani On the Job Training (OJT) di perusahaan-perusahaan tersebut," katanya di sela kegiatan uji kompetensi peserta pelatihan tahap kedua Program Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCT) 2025.
Menurut dia, pelaksanaan uji kompetensi ini menjadi tahapan penting bagi para peserta setelah menyelesaikan masa pelatihan.
Uji kompetensi pada Senin (3/11) ini, kata dia, mencakup sembilan jurusan antara lain pembuatan kue dan roti, servis handphone, barista, menjahit, make up artis, perbengkelan sepeda motor dan mobil, listrik otomasi, serta praktek perkantoran tingkat lanjut.
Ia mengatakan seluruh peserta yang mengikuti uji kompetensi merupakan peserta pelatihan tahap II DBHCHT dengan jumlah 16 peserta di setiap program kejuruan.
"Proses uji kompetensi terdiri atas beberapa tahapan, mulai dari tes teori, praktik, hingga wawancara. Setelah itu para asesor atau penguji akan memberikan rekomendasi apakah peserta dinyatakan kompeten atau belum kompeten," katanya.
Hasil penilaian ini nantinya, kata dia, akan menjadi dasar penerbitan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Perwakilan dari Lembaga Sertifikasi Profesi Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang Mifathu Imal Hakim menilai kemampuan peserta BLK menunjukkan perkembangan yang baik.
"Uji kompetensi terdiri atas sembilan paket keahlian. Penilaian kami mencakup dua aspek utama yaitu pengetahuan dan keterampilan," katanya.
Baca juga: Polres Pekalongan batasi kendaraan bersumbu tiga melintas di wilayah perkotaan

