Cilacap (ANTARA) - Sejumlah pengayuh becak lanjut usia (lansia) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menyambut gembira bantuan becak listrik yang dinilai mampu meringankan beban fisik sekaligus membuka harapan peningkatan pendapatan di tengah persaingan dengan moda transportasi modern.
Ditemui saat penyaluran becak listrik bantuan Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan oleh Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (YGSN) di Pendopo Wijayakusuma Sakti, Kabupaten Cilacap, Jumat, salah seorang penerima manfaat dari Desa Bulusari, Kecamatan Gandrungmangu, Satiman (63), mengaku terbantu setelah puluhan tahun mengayuh becak manual, karena dengan becak listrik terasa lebih ringan dan berharap jumlah penumpang meningkat.
“Dulu sehari bisa 10-20 tarikan, sekarang paling 3-4 tarikan. Alhamdulillah, mendapatkan becak listrik dari Presiden, terima kasih Pak Prabowo, mudah-mudahan dengan becak listrik bikin ramai lagi,” katanya.
Pengayuh becak dari kawasan Alun-Alun Cilacap, Suradi (68), mengaku gembira mendapatkan bantuan becak listrik meskipun masih menunggu respons penumpang.
“Yang jelas lebih ringan. Tapi, untuk laku atau tidak, ya nanti lihat,” ujarnya.
Pengayuh becak asal Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan, Kamiun (58), menilai bantuan becak listrik tersebut akan sangat membantu terutama saat melewati Jembatan Kaliyasa yang menanjak untuk menuju Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC).
Dengan menggunakan becak listrik, dia tidak perlu mendorong moda transportasi tersebut ketika melalui jalan menanjak dengan membawa muatan.
Ia mengharapkan becak listrik tersebut dapat meningkatkan pendapatan sehari-hari.
“Pendapatan saya kadang Rp50 ribu per hari, kadang Rp100 ribu, tergantung penumpang dan muatan. Kalau pas ada bongkar muatan kapal nelayan, bisa lebih dari Rp100 ribu,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua YGSN, Nanik S Deyang mengatakan pada tahap awal, jumlah becak listrik yang disalurkan untuk Kabupaten Cilacap sebanyak 180 unit, yakni 80 unit di wilayah Sidareja dan 100 unit di Kota Cilacap.
Menurut dia, bantuan tersebut merupakan pemberian pribadi Presiden Prabowo melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional dan diproduksi oleh PT Pindad.
Dia mengatakan sasaran utama pembagian tahap pertama adalah pengayuh becak lansia sebagai upaya meringankan beban kerja dan mendukung pengentasan kemiskinan.
Oleh karena itu, kata dia, para penerima manfaat juga mendapat pelatihan sebelum penggunaan becak listrik tersebut.
“Banyak dari mereka usia 70-80 tahun belum pernah punya becak, bahkan masih menyewa Rp5.000 sehari. Nilai becak ini sekitar Rp22 juta, hadiah pribadi dari Presiden,” katanya.
Nanik mengatakan program ini juga sebagai upaya untuk mendorong peralihan menuju transportasi ramah lingkungan, sehingga kualitas udara perkotaan semakin baik.
Dalam kesempatan itu, Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan berharap bantuan tersebut benar-benar bermanfaat.
“Mereka tidak ingin berhenti bekerja. Becak listrik ini solusi untuk meringankan tenaga tanpa mengayuh. Selain itu, tadinya mereka menyewa, sekarang punya sendiri, sehingga bisa meningkatkan pendapatan,” katanya.
Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Cilacap juga menyiapkan pendampingan agar becak tidak dialihkan atau dijual, serta mendorong perusahaan melalui CSR untuk menyediakan titik pengisian daya di sejumlah ruang publik.
Ia yang sempat mencoba mengoperasikan becak listrik itu menilai pengoperasiannya sangat ringan dan aman. “Gas enteng, setir nyaman, rem pakem. Sangat membantu para pengemudi becak,” kata Bupati.
Baca juga: 100 lansia di Purbalingga terima bantuan becak listrik

