Purbalingga (ANTARA) - Tim PPK Ormawa Unit Klinik Tani Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto berkolaborasi dengan Kelompok Tani Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, mengolah limbah kotoran kambing menjadi pupuk organik bernilai guna.
Program tersebut diwujudkan melalui pembangunan rumah kompos dan pelatihan produksi pupuk kohe (kotoran hewan) terfermentasi pada September 2025.
“Potensi desa di sektor peternakan cukup besar, khususnya kambing. Rumah kompos ini diharapkan menjadi sarana nyata bagi petani untuk mengelola limbah ternak agar lebih bermanfaat,” kata Ketua Tim PPK Ormawa Klinik Tani Unsoed, Tri Angga Prasetyo, di Banyumas, Senin.
Menurut dia, Desa Serang memiliki populasi sekitar 200 ekor kambing yang setiap hari menghasilkan kurang lebih 240 kilogram kotoran. Selama ini, kotoran kambing sebagian besar hanya ditumpuk sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan pencemaran lahan.
Pembangunan rumah kompos dilaksanakan pada 13–14 September 2025 dengan melibatkan lima anggota Kelompok Tani Desa Serang dan 12 mahasiswa Unsoed.
Kegiatan berlanjut pada 28 September 2025 melalui produksi pupuk kohe terfermentasi dengan melibatkan tujuh petani. Dalam kegiatan tersebut, tim memperkenalkan inovasi berupa penggunaan mesin pencacah kohe dan pemanfaatan agensia hayati Trichoderma.
Baca juga: Dosen Unsoed dampingi petani Wanatirta kembangkan kopi konservasi
Mesin pencacah berfungsi menghancurkan kotoran kambing menjadi butiran halus sehingga lebih mudah diaduk, cepat terdekomposisi, dan mengurangi bau menyengat. Sementara itu, Trichoderma berperan mempercepat penguraian bahan organik sekaligus menekan pertumbuhan jamur patogen.
“Biasanya kotoran kambing hanya menumpuk dan menjadi masalah. Sekarang kami tahu cara mengolahnya menjadi pupuk yang bisa menyuburkan tanaman,” kata Naryo, anggota Kelompok Tani Desa Serang.
Kolaborasi mahasiswa dan petani tersebut diharapkan tidak hanya mengurangi persoalan limbah ternak, tetapi juga menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi bagi keberlanjutan pertanian desa.
Baca juga: Unsoed dampingi BUMDes Banjarsari tingkatkan layanan air bersih
Baca juga: Unsoed luncurkan aplikasi Garuda untuk tata kelola data terintegrasi

