Banyumas (ANTARA) - Dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto bersama mahasiswa mendampingi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bandhayuda Makmur di Desa Banjarsari, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dalam upaya meningkatkan kualitas layanan air bersih.
Pendampingan itu merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) sekaligus implementasi pembelajaran berbasis pengalaman lapangan yang terintegrasi dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Tim pengabdian terdiri atas tiga dosen yakni Dr.-Ing. Ir. Suroso, S.T., M.Sc., IPU, Dr. Ir. Eko Bayu Purwasatriya S.T., M.Si., IPM., serta Dr. Eng. Ir. Purwanto Bekti Santoso ST. MT, dan tujuh mahasiswa Teknik Sipil Unsoed.
BUMDes Bandhayuda Makmur Banjarsari saat ini melayani lebih dari 500 sambungan rumah tangga dengan sumber utama mata air lokal. Namun, sistem distribusi menghadapi kendala, di antaranya ketiadaan unit filtrasi sehingga kualitas air menurun saat musim hujan serta tekanan aliran tidak merata karena kondisi topografi berbukit.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Tim PkM memperkenalkan sejumlah inovasi teknologi tepat guna, di antaranya pemodelan jaringan perpipaan menggunakan perangkat lunak WaterNet, pengenalan unit filtrasi sederhana, uji kualitas air, digitalisasi pencatatan pelanggan, serta penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) teknis maupun manajerial.
Dr.-Ing. Ir. Suroso, S.T., M.Sc., IPU mengatakan keterlibatan mahasiswa penting untuk mengasah kepekaan sosial dan keterampilan profesional.
"Mahasiswa belajar bagaimana ilmu yang mereka kuasai membantu masyarakat secara langsung. Dari sini mereka terbiasa berpikir solutif, kolaboratif, dan inovatif," kata doktor lulusan Universitas Stuttgart Jerman itu di Banyumas, Jumat (26/9).
Baca juga: Unsoed luncurkan aplikasi Garuda untuk tata kelola data terintegrasi
Menurut dia, upaya tersebut sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 6 mengenai akses air bersih dan sanitasi, serta Program Asta Cita ke-2 dan ke-6 yakni membangun dari desa dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada air.
Kegiatan tersebut juga tercatat sebagai bagian dari program Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Ditjen Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Tahun 2025.
Direktur BUMDes Bandhayuda Makmur Banjarsari, Mahsus Afandi, M.Pd. menyambut baik pendampingan tersebut karena program yang dilaksanakan sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan kualitas layanan air bersih di Desa Banjarsari sekaligus memperkuat kapasitas kelembagaan BUMDes.
"Kami berharap kerja sama ini terus berlanjut untuk keberlanjutan pelayanan bagi masyarakat,” katanya.
Selain mendukung penguatan kelembagaan BUMDes, program itu juga menjadi sarana belajar mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan di luar ruang kelas.
Mahasiswa menilai kegiatan tersebut menjadi pengalaman membuka wawasan mereka bahwa ilmu di kelas dapat langsung diterapkan untuk memecahkan persoalan nyata di masyarakat.
Dengan dukungan akademisi, mahasiswa, dan masyarakat, BUMDes Bandhayuda Makmur Banjarsari diharapkan menjadi model pengelolaan air bersih desa yang mandiri, profesional, dan berdaya saing.
Baca juga: Unsoed dukung pengembangan budi daya melon hidroponik berbasis IoT
Baca juga: Akademisi Unsoed: Mitigasi bencana perlu berbasis riset terkini
Baca juga: Pemohon: Uji materi UU Kesehatan untuk kepastian pendidikan dokter

