Solo (ANTARA) - Perusahaan pembiayaan Amartha Financial menyebut kunjungan Ratu Maxima ke Kampung Batik Laweyan Solo, Jawa Tengah beberapa waktu lalu menjadi momentum untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan
Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan kunjungan Ratu Maxima dalam kapasitasnya sebagai Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) tersebut makin memberdayakan UMKM perempuan di Indonesia.
“Kami percaya ketika perempuan mendapatkan akses modal, pendampingan, dan kemudahan teknologi, mereka mampu mengembangkan usaha sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa,” katanya.
Pada kunjungan tersebut, Ratu Maxima sempat berdialog dengan mitra binaan Amartha.
“Melalui kunjungan Ratu Maxima ke mitra UMKM binaan Amartha, kami berharap dukungan global terhadap UMKM Indonesia makin menguat sehingga makin banyak perempuan yang berdaya, mampu berkembang, mandiri, dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi bangsa,” katanya.
Pihaknya mencatat hingga saat ini perusahaan pembiayaan tersebut telah menyalurkan lebih dari Rp35 triliun modal usaha kepada 3,3 juta UMKM perempuan di berbagai desa di Indonesia, sebuah kontribusi signifikan bagi pemberdayaan ekonomi perempuan dan penguatan kesejahteraan komunitas.
Pelaku UMKM yang juga mitra binaan Amartha Yuanita Komalasari (Puci) yang merupakan pemilik usaha minuman herbal jamu ini mengaku memanfaatkan pembiayaan Amartha untuk menambah peralatan dan memperluas kapasitas produksi.
Kini usahanya berkembang hingga bisa mempekerjakan masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, tak pernah terbayangkan saya berkesempatan bincang-bincang dengan Ratu Maxima. Terima kasih kepada Amartha dan Pemerintah Kota Surakarta atas kesempatan yang diberikan, saya merasa lebih percaya diri menjual produk yang telah diapresiasi oleh pihak lokal dan internasional,” katanya.
Sementara itu, pada kunjungan tersebut Ratu Maxima juga mempelajari proses membatik menggunakan canting
bersama pemilik usaha Batik Enza Batik Ibu Eny Zaqiyah. Ratu Maxima membuat motif
Wahyu Tumurun yang sarat makna, melambangkan permohonan kepada Sang Pencipta demi kehidupan yang penuh berkah, rahmat, dan anugerah.
Saat proses membatik, Ratu Maxima berbincang dengan Eny mengenai akses
permodalan dari Amartha dan dampaknya terhadap usaha yang dirintis sejak 2017.
Sejak bergabung dengan Amartha, Eny memanfaatkan modal awal sebesar Rp5 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kini rutin mengikuti pameran di berbagai kota.
Ia mengaku kehadiran Ratu Maxima memberikan pengalaman berkesan baginya.
“Saya merasa sangat senang dan bangga dikunjungi Ratu Maxima . Beliau sangat
mengapresiasi budaya lokal, terutama batik yang merupakan warisan budaya Indonesia. Ia juga berpesan agar terus memajukan usaha dengan memanfaatkan fasilitas keuangan yang ada,” katanya.
Dalam kunjungannya, Ratu Maxima melihat bagaimana pembiayaan dan pendampingan Amartha membantu pelaku usaha perempuan akar rumput memperluas usaha serta menjaga keberlanjutan ekonomi keluarga.
Selama berdialog dengan para pengusaha batik dan produsen minuman jamu, Ratu Maxima menilai model pembiayaan produktif Amartha memberikan dampak nyata bagi inklusi keuangan.
Ratu Maxima mengatakan Indonesia telah mencatat capaian luar biasa dalam kepemilikan rekening bank. Namun, inklusi keuangan tidak berhenti di sana.
Ia mengatakan masyarakat membutuhkan pendampingan agar layanan keuangan dapat membantu mereka mewujudkan impian dan meningkatkan perlindungan finansial.
“Temuan dari kunjungan ini akan kami diskusikan bersama otoritas terkait dan perusahaan fintech seperti Amartha untuk merancang solusi keuangan yang lebih relevan bagi masyarakat Indonesia,” katanya.

