Purwokerto (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie berhasil masuk tiga besar dalam ajang Askomsi Digital Leadership Government (ADLG) Awards 2025 yang digelar Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Askomsi) Provinsi se-Indonesia.
"Alhamdulillah, dari 207 peserta yang diseleksi menjadi lima besar, Banyumas akhirnya masuk tiga besar sekda terbaik kategori kabupaten. Ini tentu di luar dugaan saya,” kata dia di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu.
Penilaian dalam ADLG 2025 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Melalui ajang tersebut, kata dia, para sekda dinilai atas perannya dalam mendorong transformasi digital di daerah masing-masing.
“Tiga peran utama yang dinilai adalah bagaimana sekda menjadi motivator, provokator, dan orkestra digitalisasi di daerah,” katanya.
Dia mengatakan digitalisasi di Banyumas telah diterapkan di berbagai sektor layanan publik, salah satu inovasi yang menonjol adalah aplikasi "Antareja" (Antar Jemput Pasien dan Orang dengan Gangguan Jiwa).
Menurut dia, aplikasi yang dikembangkan RSUD Banyumas itu mempermudah keluarga pasien dalam kondisi ekonomi kurang mampu untuk memperoleh layanan antar-jemput pasien atau orang dengan gangguan jiwa ke rumah sakit.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Banyumas juga memiliki inovasi digital di bidang sosial, seperti etalase RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) yang memungkinkan masyarakat atau pihak donatur memilih langsung penerima bantuan berdasarkan data digital yang terverifikasi.
"Sekarang orang bisa memilih siapa yang mau dibantu. Ada nama, kondisi rumah, nomor kontak, dan jumlah anaknya. Semua transparan dan berbasis digital," katanya.
Dalam bidang tata kelola pemerintahan, Pemkab Banyumas juga tengah mengintegrasikan berbagai aplikasi perencanaan, keuangan, presensi, dan evaluasi kinerja menjadi satu sistem terpadu.
Menurut dia, aplikasi tersebut nantinya digunakan sebagai dasar pemberian tambahan penghasilan pegawai berbasis kinerja.
"Tagline kami adalah Bawor Metal, singkatan dari Bangun Warga agar Terbiasa Online dan Responsif Menuju Banyumas Digital. Intinya, semua layanan publik ke depan bisa diakses lewat genggaman," katanya.
Agus mengaku tidak memiliki latar belakang teknologi informasi, namun berkomitmen untuk terus mendorong para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) agar memperkuat digitalisasi pelayanan publik.
“Kalau saya ini hanya mengorkestrasi saja. Yang hebat itu teman-teman OPD, karena mereka yang punya inovasi," katanya.
Menurut dia, penilaian ADLG Awards 2025 masih menyisakan dua tahapan, yakni visitasi yang akan dilakukan oleh enam orang juri dari Askomsi, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta praktisi teknologi informasi pada Jumat (17/10).
Penilaian akhir akan dilakukan Menteri Dalam Negeri, Menteri Komdigi, serta Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) yang dijadwalkan pada 9 November 2025 di Jakarta.
“Masuk tiga besar saja sudah menjadi kebanggaan bagi Banyumas. Tapi tentu kami tetap optimistis bisa memberikan hasil terbaik,” katanya.
Dia menyebut dua sekda lain yang juga masuk tiga besar ADLG Awards 2025 kategori kabupaten adalah Kabupaten Sidoarjo (Jawa Timur) dan Kabupaten Klungkung (Bali).
Meskipun dari sisi dukungan anggaran Banyumas kalah jauh dari Sidoarjo yang merupakan kota industri, dia mengatakan, Banyumas memiliki banyak inovasi dan berdasarkan survei mendapatkan nilai cukup tinggi.
"Jadi memang anggarannya untuk mendukung ini banyak, tapi ke depan, tahun 2026, Dinas Kominfo memang saya tempatkan menjadi OPD prioritas. Bagi saya selaku Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah), Dinas Kominfo mendapatkan prioritas untuk pengadaan infrastruktur, bandwidth, server, dan peralatan yang untuk mendukung digitalisasi, baru nanti OPD yang lain," katanya.
Baca juga: Sekda Banyumas: CIP jembatani rencana pembangunan daerah yang konkret dan terukur

