Salatiga, Jateng (ANTARA) - Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno menyampaikan bahwa program koperasi desa/kelurahan merah putih, yang telah berjalan, mampu menggerakkan ekonomi desa di wilayah setempat.
"Koperasi desa merah putih menjadi salah satu instrumen penting untuk membangun dari bawah, menyelesaikan masalah mulai dari akar rumput," katanya saat acara sharing session di Kampus Universitas Kristen Setya Wacana (UKSW) Salatiga, Jateng, Selasa.
Ia menyebutkan bahwa masalah kemiskinan, pengangguran, dan pendidikan paling banyak muncul di desa, sehingga pihaknya siap bersinergi dengan pemerintah pusat.
"Program-program yang digagas Kementerian dapat dikolaborasikan dengan program pemprov dan kabupaten/kota," katanya.
Menurut dia, pendirian koperasi merah putih di Jateng saat ini telah menunjukkan peran signifikan.
Ia menyebutkan setidaknya ada 8.455 koperasi sudah punya akun Sistem Informasi dan Manajemen Koperasi Desa/Kelurahan (Simkopdes), 6.701 unit sudah punya gerai, dan 567 kemitraan usaha disetujui.
Karena itu, Sekda menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Jateng siap mendukung penuh percepatan program koperasi merah putih.
Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan fisik 80 ribu unit koperasi merah putih tuntas pada tahun depan.
"Saat ini sudah terdapat sekitar 34.000 bidang tanah yang siap dibangun. Sedangkan sebanyak 17 ribu-18 ribu lokasi sedang dalam proses pengerjaan," katanya.
Ia juga mengapresiasi inisiatif UKSW karena Sekolah Koperasi Digital yang dikembangkan oleh kampus tersebut sangat dibutuhkan oleh lembaga koperasi.
Sementara itu, Rektor UKSW Salatiga Intiyas Utami menyampaikan dukungan terhadap program koperasi merah putih, salah satunya dengan program Klinik Digitalisasi Koperasi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
UKSW juga sudah melakukan bimbingan teknis kepada pengelola koperasi sebanyak 12.473 orang.
Baca juga: Pemkot Semarang : 38 Koperasi Merah Putih tunjukkan dampak positif

