Kudus (ANTARA) - Komplek gedung pertemuan "Ngasirah Kudus" di Jalan Jenderal Sudirman Kudus, Jawa Tengah, diminati investor yang berencana membangun pusat bisnis dengan nilai investasi yang ditawarkan mencapai Rp17 miliar, setelah sebelumnya banyak peminat namun belum juga terealisasi investasinya.
"Masuknya PT Matahari Mas Putra yang akan mengembangkan kawasan eks gedung pertemuan menjadi pusat kegiatan multifungsi ini tentu menjadi harapan baru. Apalagi, nilai investasi yang ditawarkan mencapai sekitar Rp17 miliar, dengan skema sewa lahan selama 30 tahun," kata Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus Djati Solechah di Kudus, Rabu.
Apalagi, kata dia, beberapa kali upaya menggaet investor kandas di tengah jalan. Sedangkan calon investor ini menunjukkan keseriusannya. Bahkan PT Matahari Mas Putra investor asal Surakarta ini juga berpengalaman bekerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah di Jawa Tengah.
Tawaran investor tersebut, imbuh dia, juga sudah dirapatkan bersama perangkat daerah seperti DPMPTSP, Bappeda, Dinas PUPR, Dinas PKPLH, bagian hukum dan lainnya.
Proposalnya sudah dilampiri gambar rencana pembangunan, meski masih ada beberapa penyesuaian teknis sesuai regulasi terbaru dari DPMPTSP dan PUPR.
"Rencananya pemanfaatan lahan eks gedung Pertemuan Ngasirah Kudus seluas sekitar 9.600 meter persegi itu mencakup empat fungsi utama, yakni gedung pertemuan, pusat perbelanjaan (supermarket), bioskop, dan gerai makanan cepat saji Mi Gacoan.
Sedangkan keberadaan Radio Suara Kudus juga akan dipindahkan ke area depan sebagai bagian dari integrasi aset," ujarnya.
Adapun nilai sewa lahan setelah dihitung mencapai Rp545 juta per tahun, meskipun akan ada pengukuran ulang luas areal lahan yang hendak disewa karena mempertimbangkan keberadaan saluran air dan penyesuaian lainnya.
"Meski baru pada tahap awal rapat koordinasi, kami menilai komitmen investor tersebut cukup kuat. Jika seluruh proses berjalan lancar, proyek ini ditargetkan mulai dikerjakan pada Agustus 2025," ujarnya.
Ia berharap aset daerah tersebut bisa dimanfaatkan secara optimal, untuk mendongkrak pendapatan asli daerah dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
"Pemkab tetap terbuka untuk calon investor lain, namun akan mengutamakan pihak yang menunjukkan komitmen dan kesiapan secara teknis serta administratif," ujarnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus adalah Harso Widodo membenarkan adanya minat dari PT Matahari Mas Putra yang merupakan developer, perdagangan umum dan reklame asal Surakarta itu.
Investor asal Surakarta itu, kata dia, mengirimkan surat permohonan kerja sama terkait lahan bekas Gedung Ngasirah Kudus pada pertengahan Juni 2025.
"Menindaklanjuti permohonan surat minat kerja sama pemanfaatan tanah eks Gedung Ngasirah oleh PT Matahari Mas Putra itu, Pemkab Kudus juga menggelar rapat," ujarnya.
Ia berharap ketertarikan investor tersebut bisa terealisasi, mengingat selama ini sudah banyak peminat tetapi belum juga terealisasi.
"Karena tidak ingin menghilangkan sejarah keberadaan gedung pertemuan tersebut, maka investor yang berminat disyaratkan menyediakan gedung pertemuan serupa di kawasan tersebut," ujarnya.
Baca juga: ASN di Kudus diimbau turut jadi anggota Koperasi Desa Merah Putih

