Purworejo (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Purworejo mengutamakan kualitas bahan baku dalam penyajian menu setiap hari kepada anak-anak penerima manfaat.
Kapolres Purworejo AKBP Andry Agustiono di Purworejo, Jawa Tengah, Kamis, menyampaikan SPPG yang dikelola Yayasan Kemala Bhayangkari ini memang mengutamakan kualitas, mulai dari bahan baku yang datang sudah disortir yang betul-betul higienis .
"Kemudian setelah itu juga proses pencucian, pembersihan , mulai persiapan sampai dengan dimasak memang menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan juga diawasi baik itu dari SPPG sendiri, juga ada anggota Polri yang memang mengawasi pelaksanaan mulai dari penerimaan bahan baku sampai dengan makanan diterima oleh penerima manfaat di sekolah-sekolah," katanya.
Ia menuturkan, kelebihan dari SPPG Polri ini dilakukan pengecekan secara berkala , yang dilakukan cek terkait dengan sianida, nitrit, arsenit, dan juga zat-zat beracun lainnya sehingga pada saat makanan itu disajikan kepada penerima manfaat, anak-anak sekolah itu sudah dalam keadaan aman.
"Juga dilakukan tes organoleptik, dirasakan, dicoba, mulai dari baunya, bentuknya , rasanya sehingga semuanya aman untuk dikonsumsi," katanya.
Ia menyampaikan untuk memasak di SPPG tersebut menggunakan air bersih menggunakan air galon isi ulang untuk menjamin tidak ada kandungan bakteri maupun hal-hal lain yang dapat menyebabkan air tersebut menjadi tidak baik kondisinya.
"Pengelolaan limbah di MBG yang dikelola oleh Kemala Bhayangkari ini kita sudah koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk proses pembuatan instalasi pengelolaan air limbah sesuai dengan aturan," katanya
Kepala SPPG Polres Purworejo Satria Bagas Kurniawan menuturkan SPPG ini berjalan sejak 27 Oktober 2025 yang melayani 35 sekolah, mulai dari Paud/TK, SD, SMP, dan SMK dengan sebanyak 3.125 penerima manfaat.
Ia menyebutkan, untuk tahap pertama mulai memasak pada pukul 03.00 WIB dan pukul 06.45 WIB mulai pengiriman pertama untuk Paud, SMP, dan SMK.
"Mereka meminta untuk menjadikan sarapan pagi, dimana untuk menunjang siswa agar lebih konsentrasi dalam melakukan menerima pendidikan yang diberikan oleh guru. Kemudian untuk tahap kedua sekitar pukul 08.00 WIB, mulai dimasak jam 04.30 WIB dan terakhir pukul 08.00 WIB untuk dikirim jam 09.30 WIB," katanya.
Ia menyampaikan, memberikan tiga tahap pengiriman untuk menyiasati terjadinya keterlambatan kepada penerima manfaat, yang kedua juga menjaga kualitas agar ketika disajikan pada penerima manfaat itu masih dalam keadaan segar dan masih dalam gizi yang masih standar yang ditentukan oleh ahli gizi.
Baca juga: SPPG di Purworejo sajikan menu permintaan penerima manfaat

