Solo (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Penumping, Kecamatan Laweyan di Solo, Jawa Tengah menunggu arahan soal kebijakan makan bergizi gratis (MBG) pada libur sekolah akhir tahun ini.
“Kalau untuk akhir tahun keputusan terpusat di BGN,” kata Staf SPPG Penumping Alfian Damayanti di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Meski demikian, dikatakannya, untuk aktivitas SPPG akan tetap berjalan mengingat distribusi makan bergizi untuk Ibu hamil, Ibu menyusui, dan balita tetap berlangsung.
“Kalau untuk banyaknya kan sesuai dengan aturan, setiap SPPG ada 10 persen kelompok Ibu hamil, Ibu menyusui, dan balita yang menjadi sasaran penerima MBG,” katanya.
Sementara itu, Owner Yayasan Bangun Gizi Nusantara yang menaungi SPPG Penumping Puspo Wardoyo mengatakan sebagian petugas nanti akan libur selama libur sekolah. Meski demikian, ia memastikan para relawan atau petugas akan tetap menerima upah secara normal.
“Kalau gaji kami berikan tetap sesuai UMR, dengan jam kerja delapan jam/hari,” kata pemilik Wong Solo Group ini.
Untuk di Solo Raya, pihaknya mengoperasikan sebanyak delapan SPPG, yang terdiri atas empat SPPG di Boyolali, dan masing-masing dua SPPG di Solo dan Sukoharjo.
Ia mengatakan keberadaan SPPG-nya juga memaksimalkan potensi lokal. Bahkan hampir 100 persen relawan merupakan warga sekitar. Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan pelaku UMKM lokal untuk memenuhi bahan pokok yang selanjutnya diolah oleh SPPG.
Oleh karena itu, ia menilai keberadaan SPPG sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian.
“Kita lihat perekonomian kan lebih bagus sekarang. Saya saja juga melibatkan koperasi, suplier lokal. Daripada dikasih bantuan uang, lebih baik seperti ini. Jadi perekonomian tumbuh positif,” katanya.

