Demak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terus menggenjot pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) dengan menargetkan penambahan 10 desa baru hingga akhir 2025, guna memperkuat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana alam.
"Saat ini, baru 40 desa yang berstatus Destana. Hingga akhir 2025 kami menargetkan bisa genap menjadi 50 Destana di Demak," kata Kepala Pelaksana harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Sukiyono di Demak, Rabu.
Menurut Agus pembentukan Destana bertujuan memperkuat mitigasi dan kesiapsiagaan bencana dari tingkat desa. Upaya ini dinilai penting mengingat sejumlah wilayah di Kabupaten Demak termasuk daerah rawan banjir, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu dengan dampak cukup luas bagi masyarakat.
"Desa yang sudah berstatus Destana, warganya telah dilatih dalam penanganan dan antisipasi bencana. Dengan bekal itu, mereka diharapkan mampu segera bangkit setelah bencana terjadi, menunjukkan ketangguhan dan kemampuan beradaptasi," ujarnya.
Agus menambahkan menyambut musim hujan yang diprediksi cukup ekstrem, BPBD juga mengingatkan seluruh desa, terutama Destana, untuk melakukan langkah-langkah antisipasi. Salah satunya dengan membersihkan saluran air agar tidak tersumbat sampah dan menyebabkan banjir.
"Kami juga mengimbau masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Hal sederhana ini bisa membantu mencegah potensi banjir," imbuhnya.
Sebagai bagian dari penguatan kesiapsiagaan, Pemkab Demak juga telah mengeluarkan surat edaran kepada pemerintah desa untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi bencana, termasuk menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan saluran air berfungsi dengan baik.
Meski intensitas hujan belum tinggi, saat ini sudah terdapat empat desa di Kecamatan Sayung yang terdampak genangan air, yakni Desa Sriwulan, Perampelan, Kalisari, dan Sayung. Untuk mengatasi hal tersebut, BPBD bersama Pemkab Demak telah mengerahkan pompa penyedot air guna mempercepat surutnya genangan.
Hingga saat ini, genangan masih terjadi di Desa Sayung, termasuk di Jalan Pantura Demak-Semarang juga masih terlihat ada genangan sehingga arus lalu lintas juga mengalami kepadatan.
Baca juga: Rob empat desa di Demak surut setelah penyedot air beroperasi

