Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berhasil meningkatkan produktivitas tanaman padi di wilayahnya dengan optimalisasi lahan sawah seluas 5.000 hektare untuk ditanami tanaman padi hingga bisa tiga kali dalam setahun.
"Keberhasilan produksi di lahan 5.000 hektare di musim tanam ketiga ini dibuktikan dengan sawah petani padi di berbagai kecamatan sudah memasuki masa panen," kata Bupati Demak Eisti'anah didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Agus Herawan di Demak, Jumat.
Dengan keberhasilan tanam tiga kali dalam setahun itu, kata dia, maka target luas tanam juga berhasil terlampaui, karena awalnya hanya 51.000 hektare yang tersebar di berbagai kecamatan di Kabupaten Demak, hasilnya hingga Oktober 2025 realisasinya mencapai 69.360 hektare.
Luas areal tanam tersebut, kata dia, merupakan akumulasi dari mulai musim tanam (MT) pertama, kedua, dan ketiga ini.
Eisti'anah menambahkan keberhasilan tanam tiga kali, juga didukung upaya pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur pertanian, salah satunya normalisasi aliran sungai.
"Selain bertujuan untuk mencegah banjir, juga untuk kelancaran pasokan air irigasi ke persawahan guna meningkatkan produktivitas tanaman padi," ujarnya.
Adanya lahan petani yang bisa ditanami hingga tiga kali, menurut Eisti'anah juga bagian dari upaya meningkatkan ketersediaan bahan pangan, khususnya beras di Kabupaten Demak.
Agus Herawan menambahkan keberhasilan tanam hingga tiga kali MT di Demak, salah satunya berkat ketersediaan air irigasi ke persawahan.
Untuk optimalisasi produktivitas tanaman padi tersebut, Dinas Pertanian bersama jajaran juga terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada petani, karena merupakan pengalaman pertama bagi sebagian besar petani di Demak.
"Hasil pantauan sementara ini, tanaman padinya bagus. Bahkan sudah ada yang mulai panen dengan hasil panen tidak berbeda jauh dengan MT sebelumnya," ujarnya.
Jika hasil panen MT 1 dan 2 berkisar 6-7 ton per hektare, maka hasil serupa juga didapat para petani di musim tanam yang ketiga sebanyak 6-7 ton per hektare gabah kering panen (GKP).
Informasi sementara, kata dia, dari 5.000 hektare luas areal padi yang dipanen berkisar 10 persenan, dan nantinya akan terus bertambah siring mulai memasuki masa panen.
"Kami mencatat produksi padi hingga bulan ini mencapai 591.337 ton gabah kering panen (GKP). Jumlahnya tentu akan bertambah karena masih ada yang belum panen," ujarnya.
Murodi, salah satu petani asal Desa Tlogorejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Demak mengakui lahannya juga ikut program tanam tiga kali.
Sebelumnya, kata dia, memang ada sosialisasi, termasuk ketersediaan air irigasinya, karena menjadi kunci utama petani untuk bisa menanam padi di lahan sawahnya.
"Saat ini sudah mendekati musim panen, sehingga beberapa pekan nanti juga akan dipanen," ujarnya.
Baca juga: Pemprov Jateng optimistis Demak jadi lumbung pangan Jateng

