Cilacap (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan meningkat pada akhir tahun.
Saat memimpin apel kesiapsiagaan di lokasi bencana tanah longsor, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu, Mendagri Tito mengatakan operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) dapat diperpanjang jika seluruh korban belum berhasil dievakuasi.
“Ini sudah hari ketujuh. Kalau belum semua ditemukan, operasi akan kita perpanjang tiga hari,” katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan curah hujan tinggi diprediksi melanda banyak wilayah Indonesia.
Menurut dia, informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan potensi hujan lebat terjadi di Sumatera, seluruh Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
“Kepala BMKG menyampaikan bahwa curah hujan akan tinggi di banyak wilayah. Ini harus jadi perhatian semua daerah,” kata Tito menegaskan.
Ia mengatakan Pulau Jawa menjadi wilayah paling rentan karena kepadatan penduduk.
Terkait dengan hal itu, dia meminta pemda untuk segera mengidentifikasi titik rawan bencana dan menyiapkan langkah mitigasi seperti relokasi permukiman berisiko tinggi.
“Saya memimpin apel di sini agar daerah lain melihat kondisi ini dan bersiap-siap. Jangan sampai ada korban lagi,” katanya.
Mendagri mengharapkan seluruh korban yang masih hilang dapat segera ditemukan.
Ia juga mengapresiasi kerja keras tim SAR gabungan yang bekerja di medan berat.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Cilacap Muhammad Abdullah mengatakan perpanjangan operasi akan diputuskan setelah evaluasi hasil pencarian hari ketujuh, Rabu (19/11).
Menurut dia, tim masih memusatkan operasi pada tiga worksite, yakni Worksite A-1, Worksite B-1, dan Worksite B-2.
Pencarian korban dilakukan dengan mengerahkan drone untuk asesmen potensi longsor susulan, anjing pelacak K9, alat berat, serta peralatan ekstrikasi manual dan modern untuk menjangkau area yang sulit diakses
“Kami maksimalkan pencarian hingga sore ini Jika belum ada hasil, kami lakukan evaluasi dan ada kemungkinan operasi diperpanjang,” kata Abdullah.
Selain memimpin apel kesiapsiagaan, Mendagri Tito Karnavian juga meninjau lokasi terdampak bencana tanah longsor bersama Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, Dandim 0703/Cilacap Letkol Inf Andi Azis, Danlanal Cilacap Kolonel Laut (PM) Damianus Denny Nixon Ogi, Kapolresta Cilacap Kombes Pol Budi Adhy Buono, Kepala Kantor SAR Cilacap M Abdullah, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani, serta pejabat terkait lainnya.
Bencana tanah longsor terjadi pada Kamis (13/11), sekitar pukul 19.00 WIB, serta menimbun sejumlah rumah warga di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut, Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Cilacap.
Longsor tersebut merusak 12 rumah serta mengancam 16 rumah lainnya di area seluas sekitar 6,5 hektare. Material longsor menimbun permukiman dan menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter serta retakan sepanjang 25 meter.
Berdasarkan data sementara dari Kantor SAR Cilacap hingga hari ketujuh operasi pencarian, Rabu (19/11) pukul 13.00 WIB, ada tiga orang yang masih dalam pencarian, 18 korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, dan 23 orang selamat.
Baca juga: Percepat penanganan pascabencana, Pemprov Jateng siapkan relokasi 424 warga korban longsor Banjarnegara

