Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, seiring dengan meningkatnya intensitas hujan dalam beberapa waktu terakhir.
“Kesiapsiagaan terhadap potensi bencana ini telah menjadi agenda rutin,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Oleh karena itu, kata dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk menghadapi bencana alam atau bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi setiap tahun, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
Dalam hal ini, lanjut dia, wilayah timur Banyumas seperti Kecamatan Tambak, Kemranjen, dan Sumpiuh merupakan daerah langganan banjir, sedangkan bencana tanah longsor sering terjadi di wilayah barat.
"Ini sudah menjadi bencana tahunan. Persiapan menuju penanganan darurat banjir sudah ada, dan Surat Keputusan (SK) Bupati-nya juga sudah keluar,” katanya.
Menurut dia, SK Bupati Banyumas tersebut berkaitan dengan penetapan masa tanggap darurat bencana selama satu bulan sejak tanggal 13 September 2025.
Masa tanggap darurat bencana tersebut ditetapkan karena hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem yang terjadi pada tanggal 10-11 September 2025 mengakibatkan kejadian bencana di 113 lokasi, 95 titik di antaranya merupakan tanah longsor.
Meskipun demikian, Bupati tidak menampik adanya keterbatasan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) yang dialokasikan dari APBD Kabupaten Banyumas Tahun 2025 untuk penanganan bencana.
Ia mengakui anggaran BTT tersebut telah terpotong untuk penanganan berbagai aset Pemkab Banyumas yang mengalami kerusakan akibat kerusuhan saat aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah elemen masyarakat pada Sabtu (30/8).
“Nilai kerusakannya hampir mencapai Rp1 miliar. Untuk bencana alam, kita akan carikan anggaran lagi, tujuannya agar masyarakat tidak terlalu terdampak," kata Bupati.
Dalam APBD Kabupaten Banyumas Tahun 2025, Pemkab Banyumas telah mengalokasikan anggaran BTT sebesar Rp10 miliar. Akan tetapi dalam Perubahan APBD Kabupaten Banyumas Tahun 2025, alokasi anggaran BTT tersebut berkurang Rp7.415.000.000 atau 74,15 persen menjadi Rp2.585.000.000.
Baca juga: Pemkab Banyumas segera tetapkan status tanggap darurat bencana

