Batang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan secepatnya melakukan pemulihan (recovery) kerusakan bangunan maupun prasarana lain karena dampak aksi demonstrasi yang terjadi di sejumlah wilayah kabupaten/kota, pada Sabtu (30/8).
"Pelayanan masyarakat masih berjalan normal, tinggal kita melakukan recovery pada beberapa bangunan seperti di wilayah Kota Pekalongan. Kita memastikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Batang, Selasa.
Ia mengingatkan masyarakat bahwa wilayah Jawa Tengah merupakan "rumah bersama" yang harus dijaga dan tidak menimbulkan keresahan warga, apalagi dalam situasi terancam.
"Semuanya harus kondusif bahwa Jawa Tengah adalah barometer keamanan nasional yang harus dijaga bersama-sama," katanya.
Menurut dia, modal masyarakat Jawa Tengah adalah kerukunan, kebersamaan, dan toleransi yang masih dijunjung tinggi.
"Oleh karena itu, bagi perusuh maka harus sama di mata hukum sehingga harus dilakukan tegas apalagi melakukan tindak pidana. Jadi tidak ada tawar menawar karena hukum harus ditegakkan," katanya.
Mantan Kapolda Jateng ini berpesan kepada masyarakat terus bisa menjaga wilayah Jawa Tengah secara bersama-sama agar damai dan kerukunan.
"Jadi menjaga Jawa Tengah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat maupun pemerintah saja melainkan masyarakat juga perlu handarbani (memiliki) menciptakan situasi yang lebih aman," katanya.
Gubernur saat berkunjung ke Kota Pekalongan juga memastikan pelayanan publik tetap berjalan tanpa gangguan.
"Hari ini kita melakukan pengecekan untuk memastikan pelayanan masyarakat berjalan normal sebagaimana biasa," katanya.
Ia mengatakan kondisi terkini di Kota Pekalongan sudah kondusif dan pelayanan publik maupun aktivitas pegawai dialihkan ke beberapa tempat.
"Percepatan pemulihan juga terus dilakukan termasuk perbaikan bangunan-bangunan yang rusak. Kami memastikan bahwa masyarakat tidak ada yang tidak terlayani, walaupun ada kantor pelayanan yang sebagian masih rusak," katanya.

