Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, bersama Kodim 0710/Pekalongan dan Polri melakukan kesiapsiagakan personel maupun penyediaan sarana dan prasarana dalam upaya menghadapi potensi bencana.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Selasa, mengatakan bahwa potensi bencana yang diwaspadai bukan hanya banjir dan rob namun juga kebakaran yang sering terjadi di kawasan padat penduduk.
"Kami cek kesiapan alat di dinas masing-masing termasuk kebutuhan penambahan dan peremajaan perahu karet untuk menjangkau gang-gang sempit saat terjadi bencana," katanya.
Ia mengingatkan meski potensi rob yang saat ini dampaknya berkurang dibanding beberapa tahun sebelumnya juga harus tetap diwaspadai oleh masyarakat.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo memastikan pihaknya telah melakukan berbagai persiapan baik dari segi personel maupun peralatan.
"Ya kesiapan sukarelawan bencana termasuk armada kendaraan operasional, perahu karet, dapur lapangan, layanan kesehatan, logistik, serta perlengkapan teknis lainnya," katanya.
Menurut dia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika telah menginstruksikan untuk melakukan antisipasi bencana sehingga pihaknya perlu melakukan kesiapsiagaan.
"Demikian juga, kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan rutin membersihkan selokan dan saluran air agar hujan tidak menyebabkan genangan. Selain itu, masyarakat kami minta waspada terhadap ancaman pohon tumbang dan terus memantau informasi terkait cuaca ekstrem," katanya.
Komandan Kodim 0710/Pekalongan Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang mengatakan kondisi saat ini menjadi sinyal potensi banjir yang harus diantisipasi sejak dini.
"Potensi yang kami antisipasi saat ini adalah banjir. Langkah-langkah penanganan sudah kami siapkan," katanya.
Baca juga: BNPB mencatat 1.713 bencana sampai Juni

