Samarinda (ANTARA) -
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melaksanakan uji coba penerbangan taksi terbang di Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Samarinda, Kalimantan Timur, Senin.
"Pesawat tanpa awak ini berhasil melakukan penerbangan selama sekitar 10 menit dengan ketinggian 50 meter dan kecepatan 50 kilometer per jam," ujar Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohamed Ali Berawi.
Dia mengungkapkan bahwa uji coba ini merupakan langkah awal dalam mewujudkan transportasi udara perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan di Indonesia.
"Ini adalah bukti nyata komitmen kita untuk mengembangkan teknologi transportasi masa depan," ujar Berawi.
Berawi menjelaskan bahwa IKN tidak hanya fokus pada pengadaan teknologi, tetapi juga pada pengembangan dan penguasaan teknologi tersebut. "Kami ingin menciptakan ekosistem inovasi yang terbuka, di mana berbagai pihak dapat berkolaborasi untuk mengembangkan teknologi taksi terbang," tambahnya.
Otorita IKN telah menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satunya adalah kerja sama dengan Hyundai Motors Company dalam pengembangan prototipe taksi terbang.
Pihak Otorita IKN berharap uji coba taksi terbang IKN ini dapat menjadi pemicu bagi pengembangan industri penerbangan sipil di Indonesia. Berawi optimistis bahwa dalam lima tahun ke depan, taksi terbang sudah dapat beroperasi secara komersial.
"Kami akan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk memastikan keamanan dan kelayakan operasional taksi terbang. Selain itu, kami juga akan bekerja sama dengan pemerintah pusat dan daerah untuk menyusun regulasi yang mendukung pengembangan transportasi udara perkotaan," tegas Berawi.
IKN tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten di bidang teknologi. Berawi mengatakan bahwa IKN akan menjadi pusat inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia.
Pihak Otorita IKN membangun ekosistem inovasi yang mendukung tumbuhnya start-up lokal yang bergerak di bidang teknologi transportasi udara.
"Selain itu, kami juga bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi peluang industri teknologi masa depan," jelasnya.
Baca juga: Bakal ada mobil terbang di IKN