BPOB susun pengembangan kawasan pariwisata Solo-Sangiran
Solo (ANTARA) -
Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) menyusun pengembangan Destinasi Pariwisata Nasional Solo-Sangiran menyusul besarnya potensi yang ada di dua daerah tersebut dan sekitarnya.
"Kami fokus untuk pengembangan pemasaran pariwisata di kawasan pariwisata Borobudur. Kebetulan terdiri tiga destinasi pariwisata nasional. Untuk Borobudur-Jogja sudah dilakukan, dilanjutkan Semarang-Karimunjawa, dan sekarang Solo-Sangiran," kata Direktur Destinasi Wisata Badan Otorita Borobudur (BOB) Agustin Peranginangin pada diskusi terpadu Penyusunan Strategi Pengembangan Pemasaran Kawasan Pariwisata Borobudur Tahun 2024-2029 di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan, untuk kawasan Solo-Sangiran tersebut memiliki cakupan cukup luas, yakni empat kabupaten di Jawa Timur ditambah sejumlah kota dan kabupaten di Solo Raya.
"Ada 12 kabupaten/kota," katanya. Meski demikian, untuk pengembangan kawasan wisata tersebut bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga urusan seluruh mitra kerja. Dalam hal ini, sejumlah pihak yang terlibat di antaranya Bank Indonesia, Badan Promosi Wisata, dan akademisi UGM.
"Harapannya agar pengembangan pariwisata di Solo-Sangiran bisa terkoordinasi pemasarannya. Jangan sendiri-sendiri karena ada sebagian yang mampu dan ada sebagian yang tidak. Kalau bareng-bareng kan bisa mempromosikan secara bersama," katanya.
Ia mengatakan beberapa destinasi wisata unggulan yang ada di Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) Solo-Sangiran di antaranya benteng yang ada di Kabupaten Ngawi dan Tawangmangu yang ada di Kabupaten Karanganyar.
"Di Ngawi, jarak satu jam dari sini ada benteng besar. Itu bagus untuk edukasi. Setelah itu geser ke Tawangmangu ada Balai Tanaman Obat untuk wisata wellness, selanjutnya di Wonogiri ada geosite yang merupakan bagian dari Geopark Sewu. Kemudian di Pacitan ada pantai, geser ke Sangiran ada museum manusia purba," katanya.
Ia berharap melalui forum tersebut potensi-potensi ini dapat dipetakan untuk selanjutnya dipadukan.
"Efeknya MICE juga kebagian. Di forum ini satu dengan yang lain terpetakan, potensi atraksi, kondisi aksesibilitas, ada strategi di sini mengembangkan apa, di sana apa," katanya.***1***