Kampanyekan tepung mocaf, BI Purwokerto ciptakan rekor Muri
Purwokerto (Antaranews Jateng) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Jawa Tengah, mengampanyekan penggunaan tepung mocaf (modified cassava flour) atau tepung dari singkong sebagai pengganti terigu dalam pembuatan makanan.
Kampanye tersebut dilakukan Kantor Perwakilan BI Purwokerto melalui kegiatan penciptaan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) berupa sajian mi ayam terbanyak berbahan mocaf yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Saat memberi piagam penghargaan kepada Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini, Manajer Muri Aryani Siregar mengatakan bahwa sajian mi ayam terbanyak berbahan mocaf itu tercatat sebagai rekor baru di Muri dengan nomor 8.420.
"Jumlah sajian yang diusulkan sebanyak 2.000 mangkok. Setelah kami melakukan verifikasi di lapangan, ada sebanyak 2.445 mangkok," katanya.
Saat ditemui usai penyerahan piagam penghargaan, Aryani mengatakan bahwa sebelumnya pernah ada penciptaan rekor berupa sajian mi ayam terbanyak berbahan sagu, rangkaian kue brownies mocaf terpanjang, dan kue brownies mocaf terbesar.
Akan tetapi, untuk sajian mi ayam terbanyak berbahan baku mocaf, kata dia, merupakan penciptaan rekor baru di Muri karena sebelumnya belum pernah ada.
"Kalau pemecahan rekor berarti menumbangkan rekor sebelumnya. Namun, ini baru diciptakan," tegasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk memperkenalkan mocaf kepada masyarakat karena tepung yang terbuat dari singkong itu dapat dijadikan sebagai pengganti terigu.
"Kami berharap mocaf ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Dengan adanya rekor Muri, paling tidak bisa meyakinkan masyarakat Banyumas bahwasanya mocaf ini bisa untuk berbagai macam makanan, baik makanan kecil maupun makanan besar," katanya.
Jika tepung mocaf itu bisa diterima dan digunakan oleh masyarakat, menurut dia, hal itu akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani singkong di Banyumas.
Warga Purwokerto Asila mengaku baru pertama kali memakan mi ayam berbahan baku tepung mocaf.
"Rasanya lebih enak dari mi yang biasa saya beli. Ini lebih gurih dan kenyal," katanya.
Kampanye tersebut dilakukan Kantor Perwakilan BI Purwokerto melalui kegiatan penciptaan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) berupa sajian mi ayam terbanyak berbahan mocaf yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat di Alun-Alun Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Minggu.
Saat memberi piagam penghargaan kepada Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini, Manajer Muri Aryani Siregar mengatakan bahwa sajian mi ayam terbanyak berbahan mocaf itu tercatat sebagai rekor baru di Muri dengan nomor 8.420.
"Jumlah sajian yang diusulkan sebanyak 2.000 mangkok. Setelah kami melakukan verifikasi di lapangan, ada sebanyak 2.445 mangkok," katanya.
Saat ditemui usai penyerahan piagam penghargaan, Aryani mengatakan bahwa sebelumnya pernah ada penciptaan rekor berupa sajian mi ayam terbanyak berbahan sagu, rangkaian kue brownies mocaf terpanjang, dan kue brownies mocaf terbesar.
Akan tetapi, untuk sajian mi ayam terbanyak berbahan baku mocaf, kata dia, merupakan penciptaan rekor baru di Muri karena sebelumnya belum pernah ada.
"Kalau pemecahan rekor berarti menumbangkan rekor sebelumnya. Namun, ini baru diciptakan," tegasnya.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kantor Perwakilan BI Purwokerto Agus Chusaini mengatakan bahwa kegiatan tersebut untuk memperkenalkan mocaf kepada masyarakat karena tepung yang terbuat dari singkong itu dapat dijadikan sebagai pengganti terigu.
"Kami berharap mocaf ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Dengan adanya rekor Muri, paling tidak bisa meyakinkan masyarakat Banyumas bahwasanya mocaf ini bisa untuk berbagai macam makanan, baik makanan kecil maupun makanan besar," katanya.
Jika tepung mocaf itu bisa diterima dan digunakan oleh masyarakat, menurut dia, hal itu akan membantu meningkatkan kesejahteraan petani singkong di Banyumas.
Warga Purwokerto Asila mengaku baru pertama kali memakan mi ayam berbahan baku tepung mocaf.
"Rasanya lebih enak dari mi yang biasa saya beli. Ini lebih gurih dan kenyal," katanya.