Solo (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengajak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengoptimalkan bahan makanan lokal untuk kebutuhan dapur.
Kepala BPOM Taruna Ikrar M Biomed pada kunjungan ke kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta di Solo, Jawa Tengah, Jumat mengatakan dengan menggunakan bahan makanan lokal maka kualitas bahan pangan dapat diawasi secara langsung.
“Khususnya yang berasal dari produk-produk dari ikan dan sebagainya, biasanya tingkat histaminnya lebih tinggi. Nah itu juga kita lebih maksimalkan mitigasinya (keracunan) ke sana,” katanya.
Ia mengatakan hal tersebut juga sejalan dengan kebijakan Badan Gizi Nasional (BGN) yang diupayakan agar memanfaatkan potensi pangan lokal.
Terkait hal itu, dikatakannya, BPOM juga ditugaskan untuk mengedukasi mulai dari SPPI hingga mengedukasi tentang ketahanan pangan. Selain itu, BPOM juga diberikan tugas terkait mitigasi.
“Tentu lebih bagus mencegah dibanding kalau terjadi keracunan. Kemudian kita juga diberikan tugas yang hubungannya dengan rekognisi. Rekognisi seluruh SPPG dapur-dapurnya itu harus direkognisi oleh kami, didisertifikasi oleh pemda. Dinas Kesehatan yang kita sebut, tapi pemda mendapatkan standarnya itu dari kami,” katanya.
Pemilik Yayasan Bangun Gizi Nusantara yang menaungi SPPG Penumping Solo Puspo Wardoyo menilai langkah tersebut sangat baik karena menghidupkan roda perekonomian di pasar tradisional.
"Bagus. Kalau kami sudah melakukan itu,” katanya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan pelaku UMKM lokal untuk memenuhi bahan pokok yang selanjutnya diolah oleh SPPG.
Oleh karena itu, ia menilai keberadaan SPPG sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian.
“Kita lihat perekonomian kan lebih bagus sekarang. Saya saja juga melibatkan koperasi, suplier lokal. Daripada dikasih bantuan uang, lebih baik seperti ini. Jadi perekonomian tumbuh positif,” katanya.
Sementara itu, keduanya sempat bertemu pada kunjungan Taruna di Kalipepe Land Boyolali. Selama ini, Taruna dan Puspo memiliki hubungan yang cukup erat dan sering menjalin kolaborasi dalam kegiatan sosial.

