Mahasiswa ajak kaum ibu di Cipete Banyumas lakukan diversifikasi pangan
Banyumas (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya yang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa Cipete, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mengajak ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat untuk melakukan diversifikasi pangan dengan membuat produk turunan dari tepung mocaf.
"Bahkan hari ini (5/3), kami menggelar lomba memasak produk turunan dari tepung mocaf (modified casava flour)," kata Desk of Community Development (ComDev) Universitas Prasetiya Mulya Yahya Ayyashy Farhani di Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Selasa.
Dalam hal ini, kata dia, ibu-ibu PKK dari setiap RW berlomba membuat olahan terbaik berupa brownies berbahan baku tepung mocaf sebagai bagian dari pengenalan terhadap produk turunan dari singkong atau ubi kayu tersebut.
Ia mengatakan lomba tersebut diinisiasi oleh Kelompok Industri (KIN002), yakni kelompok KKN yang fokus terhadap pengembangan industri mocaf di Desa Cipete.
"Melalui perlombaan ini, ibu-ibu dapat lebih mengenal bahwa ternyata mocaf dapat diolah menjadi produk-produk turunan atau diversifikasi produk yang menarik, salah satunya berupa brownies mocaf ini. Bukan tidak mungkin apabila industri mocaf telah berjalan di Desa Cipete, ibu-ibu ini dapat membuka usaha brownies mocaf dan menjadikannya produk UMKM khas wilayah setempat," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Desa Cipete bersama enam desa lainnya di Kecamatan Cilongok saat sekarang tengah menginisiasi sentra industri mocaf mengingat hasil bumi berupa singkong di wilayah selatan Cilongok cukup melimpah.
Bahkan, kata dia, mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Cipete juga tengah menginisiasi produk hukum berupa opini akademik untuk dibawa ke Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejaksaan Negeri Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, opini akademik tersebut berfungsi sebagai legalitas landasan berdirinya pabrik mocaf di Desa Cipete dengan penyertaan modal gabungan dari tujuh desa di Cilongok bagian Selatan.
"Luaran KKN Kelompok Industri ini sangat mewakili tiga sekolah atau fakultas yang ada di Universitas Prasetiya Mulya, mulai dari opini akademik mewakili Sekolah Hukum Studi Internasional (SHSI), pembuatan layout pabrik mocaf mewakili STEM (School of Technic Engineering and Mathematics), serta standar operasional prosedur produksi mocaf mewakili Sekolah Bisnis dan Ekonomi," kata Yahya.
Salah seorang mahasiswa peserta KKN, Gabriella May mengatakan tepung mocaf ini dapat menjadi produk pengganti tepung terigu, sehingga bisa menjadi bahan dasar olahan seperti cookies, mi, dan brownies.
"Bahkan tepung mocaf ini merupakan olahan gluten free dan sangat aman bagi anak pengidap autism," kata mahasiswi jurusan Food Business Technology itu.
Selain fokus terhadap pengembangan industri mocaf, Universitas Prasetiya Mulya berkolaborasi dengan Perum LKBN ANTARA telah menyelenggarakan "Workshop Jurnalistik Memperkuat Literasi Diseminasi Desa" di Aula Kantor Kecamatan Cilongok pada hari Jumat (1/3).
Dalam workshop tersebut, Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah Teguh Imam Wibowo menjelaskan berbagai kiat membuat konten mengenai potensi untuk diunggah melalui laman maupun media sosial yang dikelola pemerintah desa.
"Bahkan hari ini (5/3), kami menggelar lomba memasak produk turunan dari tepung mocaf (modified casava flour)," kata Desk of Community Development (ComDev) Universitas Prasetiya Mulya Yahya Ayyashy Farhani di Desa Cipete, Kecamatan Cilongok, Banyumas, Selasa.
Dalam hal ini, kata dia, ibu-ibu PKK dari setiap RW berlomba membuat olahan terbaik berupa brownies berbahan baku tepung mocaf sebagai bagian dari pengenalan terhadap produk turunan dari singkong atau ubi kayu tersebut.
Ia mengatakan lomba tersebut diinisiasi oleh Kelompok Industri (KIN002), yakni kelompok KKN yang fokus terhadap pengembangan industri mocaf di Desa Cipete.
"Melalui perlombaan ini, ibu-ibu dapat lebih mengenal bahwa ternyata mocaf dapat diolah menjadi produk-produk turunan atau diversifikasi produk yang menarik, salah satunya berupa brownies mocaf ini. Bukan tidak mungkin apabila industri mocaf telah berjalan di Desa Cipete, ibu-ibu ini dapat membuka usaha brownies mocaf dan menjadikannya produk UMKM khas wilayah setempat," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan Desa Cipete bersama enam desa lainnya di Kecamatan Cilongok saat sekarang tengah menginisiasi sentra industri mocaf mengingat hasil bumi berupa singkong di wilayah selatan Cilongok cukup melimpah.
Bahkan, kata dia, mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Cipete juga tengah menginisiasi produk hukum berupa opini akademik untuk dibawa ke Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejaksaan Negeri Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Menurut dia, opini akademik tersebut berfungsi sebagai legalitas landasan berdirinya pabrik mocaf di Desa Cipete dengan penyertaan modal gabungan dari tujuh desa di Cilongok bagian Selatan.
"Luaran KKN Kelompok Industri ini sangat mewakili tiga sekolah atau fakultas yang ada di Universitas Prasetiya Mulya, mulai dari opini akademik mewakili Sekolah Hukum Studi Internasional (SHSI), pembuatan layout pabrik mocaf mewakili STEM (School of Technic Engineering and Mathematics), serta standar operasional prosedur produksi mocaf mewakili Sekolah Bisnis dan Ekonomi," kata Yahya.
Salah seorang mahasiswa peserta KKN, Gabriella May mengatakan tepung mocaf ini dapat menjadi produk pengganti tepung terigu, sehingga bisa menjadi bahan dasar olahan seperti cookies, mi, dan brownies.
"Bahkan tepung mocaf ini merupakan olahan gluten free dan sangat aman bagi anak pengidap autism," kata mahasiswi jurusan Food Business Technology itu.
Selain fokus terhadap pengembangan industri mocaf, Universitas Prasetiya Mulya berkolaborasi dengan Perum LKBN ANTARA telah menyelenggarakan "Workshop Jurnalistik Memperkuat Literasi Diseminasi Desa" di Aula Kantor Kecamatan Cilongok pada hari Jumat (1/3).
Dalam workshop tersebut, Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah Teguh Imam Wibowo menjelaskan berbagai kiat membuat konten mengenai potensi untuk diunggah melalui laman maupun media sosial yang dikelola pemerintah desa.