Temanggung (ANTARA) - Sekolah Rakyat di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah siap menerima siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026 dengan lokasi sementara di gedung Sentra Terpadu Kartini Temanggung
Bupati Temanggung Agus Setyawan di Temanggung, Selasa, menyebutkan Sentra Terpadu Kartini Temanggung hanya akan digunakan sebagai lokasi sementara Sekolah Rakyat, sembari menunggu selesai pembangunan lokasi baru yang mana tengah diusulkan di wilayah Pringsurat atau Kledung.
"Tahun 2025 ini Sentra Terpadu Kartini Temanggung akan difungsikan sementara waktu sebagai lokasi penyelenggaraan Sekolah Rakyat, di mana terdapat dua kelas yang diperuntukkan bagi tingkat SMA," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Bupati Temanggung bersama forkompimda menyambangi sejumlah fasilitas yang akan difungsikan, antara lain ruang makan, ruang kelas, ruang asrama, baik untuk putera maupun puteri, hingga fasilitas sarana dan prasarana.
"Para peserta didik Sekolah Rakyat, sementara akan menempati lokasi ini selama satu tahun. Baru pada 2026 nanti, akan menempati lokasi baru yang saat ini tengah dalam proses persiapan dan pembangunan," katanya.
Kepala Sentra Terpadu Kartini Temanggung Dewi Suhartini menyampaikan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar akan dimulai dengan dua rombongan belajar (rombel), dengan kapasitas masing-masing 25 siswa, sehingga total target penerimaan 50 siswa.
Sejauh ini, pihaknya tengah mempersiapkan berbagai sarana agar dapat digunakan saat memasuki tahun ajaran baru 2025/2026.
"Kami mempersiapkan enam kelas untuk keperluan kelanjutan tingkat SMA ke depannya. Kami juga menyediakan ruangan lain, seperti laboratorium, perpustakaan, ruang komputer, ruang ibadah, klinik pratama, layanan terapi, aula, area olahraga, hingga sport center. Tersedia juga 24 kamar dan 60 bed untuk para peserta didik," katanya.
Ia menyampaikan Sekolah Rakyat di Temanggung diprioritaskan bagi warga asli Kabupaten Temanggung, terutama mereka yang berada dalam kategori data terpadu sosial ekonomi nasional (DTSEN) desil 1 dan 2.
Fokus utamanya anak-anak yang tidak memiliki harapan untuk melanjutkan sekolah karena keterbatasan ekonomi atau akses geografis.
"Prosedur penerimaannya sendiri terbuka sesuai dengan aturan yang ada. Sentra Terpadu Kartini ini hanya sebagai lokasi yang bersifat sementara, sambil menunggu pembangunan gedung baru. Jadi hanya akan memanfaatkan dan memaksimalkan lokasi yang ada tanpa akan mengganggu layanan kami," katanya.