Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi akan menggandeng Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk memberikan panduan dan analisa terkait indeks ketahanan wilayah.
"Kami tetap menggandeng dan meminta saran kepada Lemhanas. Di sana kan ada Labkurtanas (Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional). Itu bisa menganalisa indeks ketahanan wilayah. Itu yang akan kerja samakan," katanya, di Semarang, Selasa.
Hal tersebut disampaikan usai menerima kunjungan Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) angkatan ke-68 Lemhanas RI di kantornya, Kota Semarang.
Menurut dia, Pemerintah Provinsi Jateng juga akan bekerja sama dengan Lemhannas dalam menggelar retret bagi para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di wilayah tersebut.
Lemhannas akan memberikan panduan dalam rangka penjabaran terkait Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
"Sehingga OPD kita di provinsi akan lebih punya daya dobrak membangun wilayah. Nanti akan jadi satu-satunya provinsi yang melakukan retret," katanya.
Sementara itu, Gubernur Lemhannas RI Ace Hasan Syadzily mengaku siap untuk bekerja sama dengan Pemprov Jateng, baik terkait analisis indeks ketahanan maupun terkait retret OPD.
Sebelum kerja sama itu dilakukan, ia lebih dahulu mendampingi peserta SSDN Pendidikan Penyiapan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) angkatan ke-68 yang akan melakukan pendidikan di Jateng selama beberapa hari.
"Ini bagian dari bagaimana Lemhannas melakukan pendidikan agar para peserta bisa menggali berbagai persoalan yang dihadapi, khususnya locus pendidikan di Jawa Tengah," katanya.
Para peserta tersebut akan eksplorasii terkait beberapa isu terutama tentang Asta Gatra, baik ideologi, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan, dan keamanan yang ada di Provinsi Jateng.
Termasuk bagaimana seorang pemimpin menghadapi kondisi geo politik dan geo ekonomi global saat ini agar sebagai bangsa memiliki ketahanan nasional di tengah berbagai ketidakpastian global.
"Tentu kami menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro, dan Kapolda Jateng yang memfasilitasi bagi proses pendidikan SSDN ini," katanya.
Ia menegaskan bahwa para calon pemimpin harus memiliki wawasan agar dapat mengantisipasi dan memanfaatkan berbagai peluang geopolitik dan geo ekonomi global tersebut agar ketahanan ekonomi dan sosial budaya akan semakin kuat.
Ace juga menjelaskan alasan memilih Provinsi Jateng sebagai tempat SSDN untuk angkatan ke-68, sebab Jateng merupakan daerah dengan posisi strategis.
Jateng juga memiliki banyak kawasan ekonomi khusus dan program strategis nasional yang semuanya adalah upaya untuk meningkatkan dan memajukan masyarakat Indonesia.
"Kita tahu bahwa Presiden Prabowo telah mencanangkan Asta Cita, salah satunya adalah bagaimana mendorong ketahanan pangan, energi, dan ketahanan ekonomi. Jateng adalah provinsi yang memiliki potensi strategis tersebut," katanya.