Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melakukan pemeriksaan kesehatan berjenjang kepada para calon haji dan petugas pendamping haji untuk memastikan kondisi kesehatan mereka sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Rabu, mengatakan pemeriksaan itu menjadi bagian dari proses skrining guna memastikan seluruh calon haji dalam kondisi istitha’ah atau mampu secara fisik dan mental untuk melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
"Kegiatan ini, kami bekerja sama dengan Kementerian Agama untuk memeriksa 345 calon haji ke Tanah Suci. Pemeriksaan kesehatan kepada calon haji akan kami lakukan dalam dua tahap," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan, dan Pengendalian Penyakit Dita Rasnasuri, mengatakan pemeriksaan kesehatan pada tahap pertama dimulai setelah calon haji menerima kursi keberangkatan dari Kementerian Agama setempat.
Pada tahap ini, kata dia, pihaknya mengoordinasikan 14 puskesmas untuk melaksanakan rangkaian pemeriksaan awal pada calon haji seperti skrining riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, laboratorium kimia darah, EKG, rontgen paru, pemeriksaan kemampuan fungsional atau kemandirian dalam aktivitas sehari-hari, hingga asesmen kesehatan jiwa.
"Pemeriksaan ini bersifat menyeluruh karena calon haji terdiri atas beragam usia, tidak hanya usia produktif tetapi juga calon haji lanjut usia di atas 70 tahun. Beberapa di antaranya juga memiliki kondisi medis khusus seperti amnesia ringan atau penyakit tidak menular seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, dan riwayat stroke," katanya.
Menurut dia, jika dalam pemeriksaan tahap pertama ditemukan kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal, tuberkulosis, kusta, dan kencing manis maka calon haji akan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan spesialis.
Setelah menjalani pengobatan, kata dia, mereka akan dievaluasi kembali oleh puskesmas. Jika dinyatakan sudah stabil dan memenuhi kriteria istitha’ah maka calon jamaah akan melanjutkan ke pemeriksaan tahap kedua.
Ia mengatakan pada pemeriksaan tahap kedua, calon haji akan mendapatkan vaksinasi wajib yaitu vaksin meningitis dan polio dua pekan sebelum keberangkatan haji.
"Vaksinasi ini merupakan syarat wajib bagi jamaah haji karena mereka akan bergabung dengan jutaan orang dari berbagai negara. Vaksin meningitis diberikan untuk mencegah infeksi radang selaput otak sedang vaksin polio untuk mencegah penyakit saraf yang bisa menyebabkan kelumpuhan," katanya.*