Solo (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta pengusaha tidak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan di tengah perang tarif antarnegara.
"Bagaimana sebetulnya dampak ekonomi 'trade war' atau perang tarif antara Amerika dan China, di antaranya itu terjadi di seluruh dunia," kata Khofifah usai bertemu dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Selasa.
Terkait hal itu, dikatakannya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai langkah antisipasi.
"Saya bilang secara personal kami melakukan komunikasi dengan 'owner' perusahaan-perusahaan besar dan kami juga mengundang Apindo terutama yang karyawannya di atas 4.000 orang," katanya.
Ia mengatakan menghadapi kondisi tersebut, prinsip utamanya adalah tidak ada PHK.
"Kalau ada pengurangan produksi ya boleh, pengurangan jam kerja, maksimal pengurangan hari kerja," katanya.
Ia meminta langkah pengusaha tidak menimbulkan kegalauan, kekhawatiran dan kegusaran.
"Di suasana itu kita bangun bersama. Alhamdulillah Pemprov Jatim plus Forkompinda semuanya berjalan seiring, ini jadi bagian penting untuk jadi referensi kehidupan masyarakat supaya tetap seiring membangun sinergi seluruh elemen," katanya.
Ia mengatakan langkah yang ditempuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut juga disampaikan kepada Jokowi.
Ia juga mengaku menerima banyak masukan dari Jokowi. Meski demikian, pihaknya enggan menyampaikan hal yang disampaikan oleh Jokowi.
"Banyak," katanya.
Sementara itu, pada kedatangannya tersebut Khofifah datang bersama Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan tegaskan komitmen lindungi pekerja