Semarang (ANTARA) - Pakar keamanan siber Dr Pratama Persadha mengemukakan bahwa implementasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan analisis data besar (big data) dapat secara signifikan meningkatkan kemampuan dalam memantau dan menanggulangi praktik perjudian daring (online) ilegal.
"Kedua teknologi ini dapat bekerja bersama untuk menyediakan alat yang lebih canggih dan efektif dalam mendeteksi, menganalisis, dan merespons aktivitas perjudian ilegal di internet," kata Pratama yang juga Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC menjawab pertanyaan ANTARA di Semarang, Jawa Tengah, Kamis petang.
Pratama menjelaskan bahwa AI dapat memantau lalu lintas internet dan mengenali pola perilaku yang mencurigakan. Hal ini mengingat, melalui machine learning AI dapat dilatih untuk mengidentifikasi tanda-tanda spesifik dari aktivitas perjudian daring ilegal.
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK ini mengutarakan bahwa analisis data besar memungkinkan pengumpulan dan analisis volume data yang sangat besar dari berbagai sumber.
Dalam konteks perjudian daring, lanjut dia, data besar dapat mencakup riwayat transaksi keuangan, catatan akses internet, interaksi media sosial, dan banyak lagi. Karena dengan menggunakan algoritma analisis yang canggih, data ini dapat diproses untuk mengidentifikasi pola yang menunjukkan aktivitas perjudian ilegal.
Menurut dosen pascasarjana pada Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) ini, kombinasi AI dan data besar juga dapat mengembangkan model prediktif yang bisa mengidentifikasi situs perjudian ilegal sebelum mereka menjadi aktif secara penuh.
Dengan menganalisis data historis dan tren saat ini, kata Pratama, model ini dapat memprediksi kapan dan di mana situs perjudian ilegal baru mungkin muncul sehingga memungkinkan pihak berwenang untuk bertindak proaktif dalam mencegah aktivitas ilegal.
Dikatakan pula bahwa teknologi AI juga dapat digunakan dalam analisis sentimen di media sosial dan forum diskusi, tempat banyak operator perjudian ilegal memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan layanan mereka.
"Dengan menganalisis konten dan sentimen pengguna AI, dapat mengidentifikasi kampanye pemasaran perjudian ilegal dan mengambil langkah-langkah untuk menghapus atau memblokir konten tersebut," tutur Pratama.
Berita Terkait
Pakar: Regulasi AI harus cakup perlindungan data
Selasa, 19 November 2024 17:21 Wib
Komisi X sepakat dukung coding jadi mata pelajaran di SD dan SMP
Rabu, 13 November 2024 9:11 Wib
Indosat gelar "Indonesia AI Day 2024", dukung kedaulatan AI
Jumat, 8 November 2024 16:09 Wib
CYBER AI: Pembuatan buku cerita dengan AI capai hasil memuaskan
Senin, 28 Oktober 2024 9:02 Wib
XL Axiata dorong transformasi digital dengan AI
Kamis, 24 Oktober 2024 13:28 Wib
PT Kalbe Morinaga manfaatkan AI lakukan kontrol kualitas produk
Jumat, 4 Oktober 2024 19:55 Wib
NVIDIA dukung optimalisasi produktivitas talenta digital
Jumat, 4 Oktober 2024 7:03 Wib
Implementasikan Corpu, BPJS Ketenagakerjaan perkuat literasi jaminan sosial ketenagakerjaan
Rabu, 25 September 2024 16:58 Wib