Solo (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meluncurkan program Kecamatan Berdaya di Taman Cerdas, Kecamatan Jebres, Solo, Rabu.
Melalui program tersebut, ia berharap semua kecamatan di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah menjadi pusat kemajuan perekonomian dan kreativitas warganya.
Ia mengatakan program tersebut juga akan menjadi epicentrum pemberdayaan dan perlindungan perempuan, anak, penyandang disabilitas, hingga anak-anak muda potensial.
Menurut dia, Kecamatan Berdaya juga efektif untuk pembangunan di daerah. Pihaknya berharap program dapat menyentuh hingga 8.563 desa/kelurahan di Jawa Tengah.
"Karena kecamatan menjadi kepanjangan tangan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota. Provinsi kalau mau langsung menyentuh desa tidak mampu. Jumlah desa/kelurahan 8 ribuan, tapi kalau camat mampu," katanya pada peluncuran Kecamatan Berdaya dan Launching Kartu Zilenial dan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak tersebut.
Secara teknis, dikatakannya, dalam pengembangan potensi kelompok sasaran tadi akan diberikan pelatihan maupun konseling.
"Masing-masing kelompok harus tumbuh dan mandiri. Lebih jauh, mereka diharapkan memiliki efek domino memajukan masing-masing wilayah," katanya.
Selain pelatihan sesuai dengan kompetensi, dikatakannya, penerima manfaat juga dipertemukan dengan akademisi hingga wirausaha.
Ia mengatakan hingga saat ini jumlah Kecamatan Berdaya sudah ada empat kecamatan di tiap kabupaten dan kota.
"Ini role model. Bupati dan wali kota nantinya bikin SK (Surat Keputusan), kecamatan mana yang akan ditugaskan. Tidak ada lagi kelompok yang tidak diopeni. Anak-anak muda potensial juga diwadahi. Isinya program maupun konseling," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penggerak PKK sekaligus Ketua Tim Koordinasi Kecamatan Berdaya Provinsi Jawa Tengah Nawal Arafah Yasin mengatakan program tersebut menyatukan komitmen berbagai sumber daya, mulai dari pemerintah daerah, desa, kelurahan, masyarakat, perguruan tinggi, hingga dunia usaha.
"Seluruh komponen itu dikerahkan untuk memberdayakan perempuan, anak, disabilitas, dan generasi muda," katanya.
Ia mengatakan Kecamatan Berdaya juga bertujuan mengintegrasikan kepentingan atau aspirasi, serta hak-hak dalam perencanaan pembangunan.
"Termasuk penguatan pelayanan publik dalam tata ruang wilayah dan wujudkan pembangunan berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan," katanya.
Ia mengatakan melalui program tersebut, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah memperhatikan keberadaan kelompok rentan, perempuan, anak, penyandang disabiliitas, anak muda kreatif tidak ditinggalkan dalam pembangunan Jawa Tengah.
Ia mengatakan program Kecamatan Berdaya juga telah dikomunikasikan ke pemerintah pusat. Tingginya partisipasi dan peran aktif perempuan, anak, disabilitas dan anak-anak muda kreatif menjadi bagian dari nilai plus program tersebut.
"Program ini menjadi best practice program nasional. Kunci program ini adalah pelayanan publik yang responsif pada problem-problem di masyarakat," katanya.
Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Hartono memberikan dukungan penuh pada program Kecamatan Berdaya. Ia menilai program tersebut sejalan dengan program kampus yang memberi perhatian pada kelompok-kelompok rentan.
Ia mengatakan UNS nantinya akan memberikan berbagai dukungan terhadap program Kecamatan Berdaya, di antaranya pelatihan, pola asuh keluarga, hingga menerjunkan mahasiswa KKN yang mengemban tugas untuk membantu menyelesaikan PR Jateng.
Pada kegiatan tersebut, Ahmad Luthfi juga menyapa anak-anak yang berlatih tari dan taekwondo di kompleks Taman Cerdas.
Mereka mendapat hadiah berbagai alat tulis sekolah dari gubernur. Selain itu, ia juga menyapa para pelaku UMKM yang memamerkan produk lokal di lokasi.