Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, melakukan percepatan penyelesaian proyek fisik tahun 2025 dengan target selesai sebelum akhir Desember 2025, untuk mendongkrak penyerapan APBD 2025.
Bupati Kudus Sam'ani Intakoris di Kudus, Jumat, mengakui dari sejumlah proyek fisik yang dikerjakan memang ada yang belum terselesaikan.
"Kami upayakan semua bisa selesai sebelum akhir tahun anggaran. Setidaknya pihak ketiga yang mengerjakan proyek kegiatan bisa menyelesaikan sesuai kontrak, yakni 27 Desember 2025," ujarnya.
Sementara realisasi penyerapan anggaran sesuai data dari Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Kudus hingga 30 November 2025 dari 71 organisasi perangkat daerah (OPD) mencapai 77,51 persen atau ada peningkatan di bandingkan Oktober 2025 baru 65,49 persen.
Dari anggaran sebesar Rp2,64 triliun pada APBD 2025 penyerapannya mencapai Rp2,05 triliun.
Berdasarkan alokasi anggaran yang diterima masing-masing OPD, baik OPD dengan anggaran besar maupun kecil, tingkat penyerapan tertinggi sebesar 94,29 persen, sedangkan terendah sebesar 43,74 persen.
Sementara dari OPD dengan anggaran cukup besar, tercatat ada yang tingkat penyerapannya masih rendah karena baru mencapai 49,40 persen dari total anggaran sebesar Rp181,46 miliar penyerapannya baru Rp89,64 miliar atau 49,40 persen.
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga dengan alokasi anggaran Rp616,998 miliar berhasil meningkatkan penyerapan hingga Rp500,34 miliar atau 81,09 persen, sedangkan RSUD Loekmono Hadi Kudus dengan anggaran Rp393,52 miliar penyerapannya mencapai Rp275,12 miliar atau 69,91 persen.
Baca juga: Kudus mengusulkan kenaikan bantuan RTLH jadi Rp20 juta pada 2026

