Semarang (ANTARA) - Universitas PGRI Semarang melakukan panen melon, seiring dengan persiapan rencana membuka edupark yang ditujukan untuk masyarakat umum, khususnya siswa sekolah, mulai pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.
"Ini ada 1.000 pohon, rata-rata satu pohon (menghasilkan, red.) 2-3 kilogram. Per kilonya seharga Rp35.000," kata Rektor Upgris Dr. Sri Suciati, saat Pembukaan dan Panen Pertama Edupark dan Greenhouse Melon Premium Upgris, di Semarang, Kamis.
Menurut dia, edupark tersebut nantinya akan dikembangkan tidak hanya untuk buah-buahan, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti rumah makan, kafe, fasitas olahraga, dan sanba.
Ia mengatakan bahwa seluruh fakultas di Upgris akan bersama-sama terlibat dalam pengembangan edupark yang ditargetkan sudah dibuka untuk umum pada tahun depan.
"Kamar mandi sudah dibangun representatif, ada rumah makannya sehingga kalau mereka yang berwisata kalau lapar langsung bisa makan di sini. Saya kira tahun depan insyaallah sudah mulai kita buka," katanya.
Tidak hanya berwisata, kata dia, Upgris ingin mengembangkan edupark tersebut untuk sarana pembelajaran dan edukasi, misalnya bagaimana merawat tanaman agar subur dan produktif.
"Jadi, taman ini memang bisa memberikan edukasi pendidikan, bagaimana menanam, pemupukannya, penyiramannya karena semuanya dilakukan secara modern, dan bahkan dilakukan dari jarak jauh gitu ya hanya dengan main tombol," katanya.
Bahkan, kata dia, Upgris juga akan membangun tempat olahraga padel yang belakangan tengah digandrungi sehingga akan semakin melengkapi fasilitas yang ada di edupark.
"Selain itu juga nanti rencananya ada glamping, lalu playground untuk anak-anak sehingga anak-anak betul-betul akan sangat menikmati ketika berada di sini. Mereka belajar sambil bermain begitu," katanya.
Sementara itu, Ketua PGRI Jawa Tengah Muhdi menjelaskan bahwa program yang tengah disusun bukan hanya untuk kepentingan anak kecil, orang dewasa, termasuk mahasiswa.
"Dan yang tidak kalah penting untuk sentuhan seninya, kita ingin menjadi bagian daripada negara ini tidak saja di ketahanan tangannya, tapi pengembangan seni, olahraga, SDM-nya, semuanya ada," kata anggota DPD RI asal Jateng itu.
Ia mengatakan bahwa edupark nantinya akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, mulai anak-anak hingga orang dewasa, misalnya dari paket buah-buahan yang disajikan.
"Jadi misalkan nanti anak-anak kecil kami juga akan siapkan ada strawberi dan sebagainya. Mungkin mereka lebih suka. Tapi untuk yang tua melon, duren lebih senang gitu. Atau main padel, ada glamping dan sebagainya," katanya.

