Temanggung (ANTARA) - Penyerapan pupuk urea bersubsidi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, hingga triwulan III 2025 telah mencapai 55,14 persen atau 4.584.614 kilogram (4.584,61 ton) dari kuota 8.315.000 kilogram (8.315 ton).
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung Aulia Nur di Temanggung, Jumat, menyampaikan penyerapan pupuk bersubsidi NPK dalam periode yang sama mencapai 53,74 persen atau 9.134.990 kilogram (9.134,99 ton) dari kuota 17.000.000 kilogram (17 ribu ton).
Ia menuturkan stok pupuk yang tersisa diperkirakan habis terserap pada triwulan IV seiring masa pemupukan tanaman padi dan kopi.
Dia mengatakan stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Temanggung dalam kondisi aman. Ia meminta petani tidak khawatir kehabisan atau kekurangan pupuk bersubsidi. Pemerintah telah menjamin ketersediaanya, jika memang nanti kekurangan akan ditambah.
Dikatakan petani dapat menebus pupuk bersubsidi dengan menggunakan KTP ataupun aplikasi I-pubers sesuai dengan perencanaan yang telah diajukan.
"Penyerapan pupuk bersubsidi terpantau Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan," katanya.
Ia menuturkan akan ada peningkatan penyerapan pupuk Urea dan NPK di Oktober - November 2025 seiring masa pemupukan.
Bulan Oktober merupakan masa pemupukan tanaman kopi dan banyak membutuhkan NPK, sementara pada November hingga Desember petani banyak menebus urea untuk pemupukan tanaman padi.
Berdasar catatan, kata Aulia, penyerapan pupuk urea terbesar secara prosentase di Kecamatan Jumo dengan 70 persen sementara yang terendah 37,60 persen di Kecamatan Tretep.
Penyerapan NPK tertinggi di Kecamatan Candiroto sebesar 68,94 persen dan 67,16 persen yakni di Kecamatan Candiroto dan Gemawang, sedangkan terendah di Kecamatan Tretep sebesar 34,54 persen.

