Blora (ANTARA) - Upaya penyelamatan santriwati yang terseret derasnya arus air sungai Lusi di Kelurahan Kedungjenar, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tidak hanya dilakukan tim gabungan, warga setempat juga terjun langsung melawan derasnya aliran sungai demi menolong para korban.
Salah satu warga, Aditya Edo (25), menjadi salah satu orang yang ikut merespons teriakan minta tolong dari arah sungai pada Kamis (11/12) pagi sekitar pukul 06.30 WIB.
Saat kejadian, Edo mengaku sedang terlelap tidur sebelum dibangunkan oleh adiknya, karena mendengar suara teriakan minta tolong. Apalagi, tempat kejadian dengan rumahnya hanya berjarak 25 meteran.
"Begitu terbangun, langsung bergegas lari ke arah sungai," ujarnya.
Sesampainya di tepi sungai, dia melihat dua santriwati berusaha menyelamatkan diri dengan berpegangan pada batang bambu. Dirinya kemudian mengulurkan bambu lain untuk membantu mereka bertahan.
"Yang satu pegangan di sisi kiri, satu di sisi kanan. Saya ulurkan bambu, tetapi patah terkena derasnya arus sungai. Salah satu korban hanyut, saya terjun untuk menyelam dan berhasil meraihnya dan mendorongnya ke tepi sungai," ujarnya.
Dua korban selamat tersebut, terseret arus sungai hingga 200 meteran sebelum akhirnya berhasil dievakuasi ke daratan.
Edo menyebut kondisi sungai saat itu sangat berbahaya dengan arus deras dan kedalaman sekitar dua meteran.
Setelah dua korban berhasil diselamatkan, dia kembali mendengar teriakan dari arah hulu ada satu korban berteriak-teriak minta tolong. Warga lain juga turun ke sungai untuk menolong.
Dengan bantuan empat warga, dia mencoba menyeberangi sungai menggunakan seutas tali untuk menjangkau korban ketiga yang masih berpegangan pada bambu.
"Dengan bermodal tampar buat menyeberang, korban berhasil diselamatkan," ungkapnya.
Hingga Jumat (12/12), tim gabungan mulai dari kepolisian, TNI, BPBD, Basarnas, dan relawan berhasil menemukan tiga korban yang dinyatakan hilang sejak Kamis (12/12) pagi.
Ketika korban ditemukan meninggal di lokasi berbeda dengan jarak antara 1,3 kilometer (Km) hingga 3,2 km dari lokasi kejadian para korban terpeleset.
Peristiwa nahas tersebut diperkirakan terjadi pada Kamis (11/12) sekitar pukul 06.30 WIB, ketika para santriwati dari Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Muhammadiyah Boarding School (MBS) Al Maa'uun Blora beraktivitas di bantaran sungai untuk mencari kerang. Sedangkan kondisi arus sungai cukup deras.
Baca juga: Polres Blora tangkap mahasiswi yang diduga aborsi di kamar kos

