Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang memastikan segera memperbaiki tanggul Sungai Plumbon di Mangunharjo, Semarang yang jebol pascahujan deras pada Rabu (10/12).
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti di Semarang, Jumat, mengatakan bahwa tim gabungan langsung bergerak ke lokasi.
Tim gabungan dari Pemkot Semarang langsung membersihkan area terdampak, sekaligus memulai pemasangan "sandbag" sebagai penanganan darurat.
Bahkan, alat berat juga diturunkan guna mempercepat penutupan titik-titik yang jebol di tanggul Sungai Plumbon.
"Sejak malam pertama kami langsung turun bersama warga, TNI, dan Polri untuk membersihkan rumah terdampak. Pemasangan 'sandbag' berlangsung sampai hari ini (12/12), dan kami targetkan penanganan darurat segera selesai," katanya.
Selain penanganan cepat, Pemkot Semarang juga memastikan adanya koordinasi intens dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana sebagai pemegang kewenangan sungai.
Menurut dia, penanganan permanen mulai disiapkan BBWS, termasuk pengiriman material pasangan batu sebagai penguatan jangka panjang.
"Kami terus-menerus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan BBWS. Jadi, begitu kemarin dapat kabar tanggul jebol, kami langsung turun bersama untuk merumuskan penanganan darurat dan permanen. Hari ini BBWS mulai mendatangkan material untuk perbaikan permanen," katanya.
Ia menjelaskan bahwa upaya pencegahan telah dilakukan sebelum kejadian, yakni bersama masyarakat, kelurahan, dan kecamatan sudah melakukan antisipasi terhadap potensi kerawanan tanggul.
"Kami bersama masyarakat, Lurah, dan Camat sudah melakukan antisipasi sejak awal. Beberapa karung sudah kami pasang untuk memperkuat titik-titik rawan di Plumbon," katanya.
Namun, karena kondisi tanggul yang sudah termakan usia dan tingginya intensitas hujan maka tanggul tersebut mengalami kerusakan sepanjang 20 meter.
"Tanggul yang usianya sudah tua tidak lagi mampu menghadapi derasnya arus saat hujan ekstrem. Limpasan besar dari kawasan Cangkiran dan Mijen menyebabkan tanggul jebol," katanya.
Agustina turut menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan masyarakat, terutama mengingat prediksi BMKG akan adanya lonjakan curah hujan hingga Februari mendatang.
"Kemungkinan mulai minggu ke dua Desember ini akan ada lonjakan curah hujan yang cukup lebat, cukup tinggi di Kota Semarang sehingga kita semua harus bersiap, yang pertama tetap kita jaga kebersihan saluran serta sungai dari sampah," katanya.
Selain itu, dia juga mengingatkan warga yang bermukim dekat sungai untuk senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan dan segera melapor jika melihat potensi bahaya.
Baca juga: Kemenkum Jateng gelar senam sehat bersama untuk jaga kebugaran pegawai

