Banyumas (ANTARA) - Anggota MPR RI Siti Mukaromah mengatakan empat pilar kebangsaan menjadi landasan fundamental bagi masyarakat dalam kehidupan berbangsa sekaligus filter untuk menyaring budaya yang masuk melalui ruang digital.
Saat Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di SMK Diponegoro 3 Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (11/12), Siti Mukaromah memaparkan empat pilar kebangsaan yang terdiri atas Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Undang-Undang Dasar 1945.
"Kemajuan teknologi itu layaknya dua mata uang. Satu sisi membawa kemudahan dan manfaat besar, namun sisi lain menghadirkan dampak negatif," kata anggota Komisi VII DPR RI itu.
Dalam situasi seperti saat sekarang, kata dia, empat pilar kebangsaan menjadi pegangan bagi generasi muda agar tidak mudah terbawa arus negatif.
Legislator yang akrab disapa Erma itu menegaskan budaya asing yang masuk melalui media sosial atau platform digital tidak seluruhnya sesuai dengan kepribadian Bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, lanjut dia, masyarakat, khususnya pelajar, perlu memiliki benteng nilai kebangsaan untuk menyaring pengaruh tersebut.
"Gunakan teknologi secara bijak, beretika, dan produktif. Pegang teguh nilai Pancasila, jaga keutuhan NKRI, serta pahami makna Bhinneka Tunggal Ika dan konstitusi negara," katanya.
Dalam kesempatan itu, Erma juga menyinggung pentingnya kesiapan pelajar SMK Diponegoro 3 Kedungbanteng dalam memasuki dunia kerja, mengingat sekolah tersebut saat sekarang memiliki empat jurusan, yakni Teknik Kendaraan Ringan, Desain Komunikasi Visual (DKV), Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis, serta Akuntansi.

