Solo (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta terus menggencarkan penyerapan beras sampai dengan akhir tahun 2025 untuk meningkatkan jumlah stok cadangan gabah/beras.
Pemimpin Kantor Cabang Bulog Surakarta Nanang Harianto di Solo, Jawa Tengah, Selasa mengatakan dengan upaya tersebut diharapkan dapat menjaga stabilisasi harga di tingkat produsen, yakni petani pada saat musim panen gadu saat ini hingga akhir tahun 2025 dengan total penyerapan setara beras 68.813.000 kg atau 95,7 persen dari target sampai akhir tahun 71.938.000 kg.
Stok tersebut merupakan cadangan pangan pemerintah yang disimpan pada Kompleks Pergudangan Bulog se-Solo Raya. Penyerapan gabah/beras melibatkan Tim Jemput Gabah/Beras Bulog Kancab Surakarta, Unit Bisnis Industri (UBI) Bulog, dan Mitra Pangan Pengadaan Bulog di seluruh wilayah kerja meliputi Kota Surakarta, Kabupaten Klaten, Boyolali, Sragen, Sukoharjo, dan Wonogiri.
Ia mengatakan Bulog saat ini masih aktif dalam melakukan penyerapan gabah/beras karena saat ini sedang berlangsung musim panen gadu hampir di seluruh wilayah. Berdasarkan data dari BPS dan Kementerian Pertanian di wilayah sentra produksi di Solo Raya seperti Kabupaten Sukoharjo, Klaten, dan Sragen terdapat area panen yang cukup luas.
“Kami terus gencarkan penyerapan gabah/beras ke daerah-daerah tersebut untuk memastikan petani mendapatkan harga gabah kering panen sesuai ketentuan Pemerintah sebesar Rp6.500/kg, yang mana harga tersebut menjadi patokan harga di tingkat petani agar petani medapatkan harga yang stabil dan petani tetap semangat dalam menanam padi kembali,” katanya.
Selain untuk menjaga harga di tingkat produsen, Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta juga laksanakan stabilisasi harga di tingkat konsumen dengan menyalurkan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) melalui pasar, toko pengecer, retail modern dan gerakan pangan murah (GPM) instasi pemerintah/ TNI/Polri dengan total penyaluran 7.049.690 kg.
“Jumlah ini akan terus meningkat hingga akhir tahun 2025,” kata Nanang Harianto.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Surakarta Astrid Widayani memastikan stok beras untuk warga Solo aman hingga akhir tahun. Ia menegaskan tidak ada kelangkaan beras karena pemerintah menggelontor dengan beras SPHP.
“Di Solo setiap Senin ada rapat untuk TPID. Kami cek inflasinya seperti apa dan di situ termasuk untuk menstabilkan harga dan pasokan bahan pangan pokok. Saya kira Solo aman,” katanya.

