Solo (ANTARA) - Bulog Surakarta bersama dengan Polri menyukseskan penyerapan komoditas jagung petani se-Solo Raya untuk kemudian diserap oleh Bulog sesuai dengan harga yang sudah ditentukan oleh Badan Pangan Nasional.
Selain kerja sama dalam penyerapan jagung, Polri juga telah meresmikan groundbreaking gudang penyimpanan jagung di Kecamatan Karanggede, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Rabu untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Gudang-gudang yang dibangun di atas lahan Polri tersebut bertujuan untuk menampung hasil panen jagung yang dapat menjadi mitra strategis utama Perum Bulog dalam penyerapan dan penyimpanan hasil panen jagung.
Pemimpin Cabang Perum Bulog Surakarta Nanang Harianto mengatakan Bulog Surakarta selalu siap menyerap hasil panen jagung petani sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) Rp5.500/kg dengan kadar air 18-20 persen di tingkat petani dan Rp6.400/kg dengan kadar air maksimal 14 persen di gudang Bulog.
“Hari ini kami juga memenuhi undangan dari pihak Polri terkait peresmian operasional gudang penyimpanan jagung di Kabupaten Boyolali dalam rangka wujud nyata untuk mendukung swasembada pangan tahun 2025. Selain agenda tersebut dari Perum Bulog Kancab Surakarta juga memenuhi undangan Polri untuk tanam jagung kuartal IV di beberapa daerah Solo Raya,” katanya.
Nanang mengatakan penyerapan jagung pipil kering Bulog Surakarta pada tujuh kabupaten/kota se-Soloraya sampai dengan saat ini sudah mencapai 242,45 ton.
“Tentunya ini akan terus bertambah seiring dengan adanya penyerapan jagung pada tiap kabupaten/kota setiap hari. Kami berharap sinergi yang sudah berjalan baik antara kami Bulog dengan Polri ini akan terus berlanjut agar kami dapat mensukseskan salah satu asta cita bapak Presiden yaitu swasembada pangan,” katanya.
Sementara itu, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa tengah Taj Yasin Maimoen, Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Ribut Hari Wibowo, S.H., S.I.K, dan Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah Sri Muniati.

