Blora (ANTARA) - Dinas Perumahan, Permukiman dan Perhubungan (DP3) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, mencatat sepanjang 2024 sebanyak 2.497 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) berhasil diperbaiki menjadi layak huni berkat dukungan banyak pihak dalam penganggarannya.
"Total anggaran yang digelontorkan untuk program rumah layak huni sepanjang tahun 2024 mencapai Rp49,34 miliar," kata Kepala Bidang Perumahan Permukiman DP3 Blora Denny Adhiharta Setiawan di Blora, Jumat.
Ia mengungkapkan bantuan tersebut bersumber dari berbagai pos anggaran, mulai dari APBD Kabupaten Blora, APBD Provinsi Jawa Tengah, Kementerian Sosial, Dana Desa, Baznas kabupaten dan provinsi, program CSR, serta Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian PUPR.
Dari APBD Blora, kata dia, dialokasikan untuk 172 unit, namun realisasinya 153 unit, sehingga anggaran yang digunakan sebesar Rp2,32 miliar. Sementara dari APBD Provinsi, kata dia, sebanyak 627 unit RTLH berhasil diperbaiki dengan anggaran sebesar Rp12,54 miliar.
Kementerian Sosial (Kemensos) turut menyumbang perbaikan 15 unit rumah dengan anggaran Rp300 juta, sedangkan bantuan dari CSR mencapai 10 unit senilai Rp530 juta.
Baznas Kabupaten Blora juga ikut berkontribusi melalui perbaikan 31 rumah dengan anggaran Rp465 juta. Adapun Baznas Provinsi memberikan bantuan untuk 45 rumah, menyasar lebih dari 40 penerima manfaat dengan total anggaran Rp512 juta.
Sementara untuk tahun ini, kata dia, melalui Program RTLH yang didanai dari APBD Blora telah memperbaiki 153 unit rumah yang tersebar pada 42 desa dari 16 kecamatan.
Sebagai contoh, di Desa Ngampel, Kecamatan Blora, satu unit RTLH diperbaiki dengan anggaran awal Rp17,5 juta, namun terealisasi menjadi Rp27,5 juta sesuai kebutuhan warga penerima manfaat melalui mekanisme aspirasi atau pokok pikiran.
Di desa Kepoh, Kecamatan Jati dari rencana awal 30 unit dengan anggaran satuan Rp15 juta, realisasi justru mencapai 46 unit dengan anggaran Rp690 juta. Program ini masuk dalam skema Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Adapun dari Kementerian PUPR, melalui Program BSPS tahap 14 dan 15, tercatat 850 unit RTLH di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Ngawen, Kunduran, dan Japah telah dibantu. Setiap unit memperoleh dana Rp20 juta dengan total anggaran mencapai Rp17 miliar yang bersumber dari APBN.
"Program RTLH tersebut menyasar ribuan rumah warga yang tersebar lebih dari 200 desa dan kecamatan di seluruh Kabupaten Blora. Total anggaran yang terealisasi di tahun 2024 mencapai Rp49,34 miliar," ujarnya.
Ia berharap program ini bisa memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Blora, khususnya bagi warga penerima manfaat.
Baca juga: Dua RS di Blora belum layani pasien BPJS Kesehatan