Pekalongan (ANTARA) - Rumah Tahanan Kelas II-A Pekalongan, Jawa Tengah, membekali warga binaan pemasyarakatan (WBP) dengan keterampilan yang bernilai dan berdaya saing yaitu pelatihan industri kreatif.
Kepala Sub Seksi Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas II-A Pekalongan Eko Kurnia di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa bentuk pelatihan ini berupa pembuatan kerajinan tangan (handycraft) seperti mainan hewan peliharaan dari bahan sabut kelapa.
"Melalui pelatihan ini, kami ingin membuka wawasan warga binaan mengenai peluang industri kreatif yang bisa mereka tekuni lagi saat mereka sudah selesai menjalani hukuman dan berbaur kembali dengan masyarakat," katanya.
Menurut dia, pelatihan yang diikuti oleh WBP perempuan maupun laki-laki tersebut terselenggara berkat kerja sama antara Rutan Pekalongan dengan produsen mainan hewan peliharaan PT Chewy Louis asal Magelang.
Warga binaan pemasyarakatan dengan antusias mengikuti arahan dan praktik langsung pembuatan produk unggulan "Twisted Coco Rope" sebuah mainan berbentuk tali yang dirancang khusus untuk kesehatan gigi anjing peliharaan.
Dengan slogan "Twisted Coco Rope, Healthy Teeth for Healthy Dogs", kata dia, produk ini tidak hanya laku di pasar lokal melainkan juga telah menembus pasar internasional seperti Amerika Serikat, Belgia dan Kanada.
Ia mengatakan hal ini akan menjadi motivasi tersendiri bagi para peserta pelatihan bahwa karya tangan mereka memiliki potensi untuk dihargai secara global.
Pembinaan keterampilan ini, kata dia, sebagai salah satu bentuk persiapan reintegrasi sosial bagi warga binaan pemasyarakatan.
Ia mengatakan teknik pembuatan produk seperti itu cukup sederhana namun bisa menghasilkan barang dengan nilai ekonomi tinggi.
"Kami berharap keterampilan ini bisa menjadi bekal berharga saat mereka sudah kembali ke masyarakat," katanya.
Eko Kurnia menilai kegiatan ini menjadi bukti bahwa dengan pendekatan yang tepat maka warga binaan dapat menghasilkan karya yang berkualitas dan mampu menembus pasar global.
"Kami akan terus berinovasi dalam menghadirkan program-program pembinaan yang tidak hanya bersifat edukatif tetapi juga aplikatif dan membuka jalan baru bagi WBP untuk menjadi pribadi yang mandiri dan produktif pasca-pemasyarakatan," katanya.
Baca juga: Rutan Pekalongan gandeng Labkesda uji kualitas air minum WBP

