Atasi putus sekolah, Pemkot Pekalongan membentuk relawan Tuntas
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membentuk relawan Totalitas Upaya Nyata (Tuntas) sebagai upaya mengentaskan anak putus sekolah di daerah itu.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djuniad di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa saat ini pemkot sudah bisa mengentaskan masalah buta huruf dan akan dilanjutkan komitmen untuk terus mengentaskan anak putus sekolah.
"Oleh karena itu, kami memandang perlu dibentuk relawan Tuntas sebagai cara untuk membantu dalam mengentaskan anak putus sekolah," katanya.
Menurut dia, beberapa upaya yang telah ditempuh pemkot dalam menekan jumlah anak putus sekolah seperti memberikan beasiswa pada anak kurang mampu, anak berprestasi dari keluarga berpenghasilan rendah, serta memfasilitasi sanggar kegiatan belajar (SKB).
"Meski, kami sudah melakukan upaya, ternyata masih ada sekitar 1.400 anak putus sekolah," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta pastikan anak putus sekolah kembali lanjutkan pendidikan
Dikatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak tersebut putus sekolah seperti faktor ekonomi keluarga, kurang harmonis keluarga, permasalahan di lingkungan sekolah sebelumnya, lebih memilih bekerja untuk tuntutan hidup, dan membantu orang tua.
Menurut dia, keberadaan pendampingan United Nations International Children's Emergency Fund (Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa) serta terbentuknya relawan Tuntas yang perannya menelusuri potensi anak putus sekolah diharapkan bisa semakin mengurangi anak putus sekolah di daerah ini.
Peran dari sekolah, kata dia, juga penting untuk mengakomodasi permasalahan dan faktor pendorong anak putus sekolah.
"Kami berharap jumlah anak putus sekolah bisa berkurang secara signifikan pada tahun ini," katanya.
Baca juga: Pj Bupati: Tingkatkan IPM Banyumas untuk antisipasi anak putus sekolah
Baca juga: Jateng perluas jangkauan kelas daring kurangi angka putus sekolah
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djuniad di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa saat ini pemkot sudah bisa mengentaskan masalah buta huruf dan akan dilanjutkan komitmen untuk terus mengentaskan anak putus sekolah.
"Oleh karena itu, kami memandang perlu dibentuk relawan Tuntas sebagai cara untuk membantu dalam mengentaskan anak putus sekolah," katanya.
Menurut dia, beberapa upaya yang telah ditempuh pemkot dalam menekan jumlah anak putus sekolah seperti memberikan beasiswa pada anak kurang mampu, anak berprestasi dari keluarga berpenghasilan rendah, serta memfasilitasi sanggar kegiatan belajar (SKB).
"Meski, kami sudah melakukan upaya, ternyata masih ada sekitar 1.400 anak putus sekolah," katanya.
Baca juga: Pemkot Surakarta pastikan anak putus sekolah kembali lanjutkan pendidikan
Dikatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan anak tersebut putus sekolah seperti faktor ekonomi keluarga, kurang harmonis keluarga, permasalahan di lingkungan sekolah sebelumnya, lebih memilih bekerja untuk tuntutan hidup, dan membantu orang tua.
Menurut dia, keberadaan pendampingan United Nations International Children's Emergency Fund (Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa) serta terbentuknya relawan Tuntas yang perannya menelusuri potensi anak putus sekolah diharapkan bisa semakin mengurangi anak putus sekolah di daerah ini.
Peran dari sekolah, kata dia, juga penting untuk mengakomodasi permasalahan dan faktor pendorong anak putus sekolah.
"Kami berharap jumlah anak putus sekolah bisa berkurang secara signifikan pada tahun ini," katanya.
Baca juga: Pj Bupati: Tingkatkan IPM Banyumas untuk antisipasi anak putus sekolah
Baca juga: Jateng perluas jangkauan kelas daring kurangi angka putus sekolah