Kudus (ANTARA) - Sejumlah kelompok tani di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menerima bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) dari Kementerian Pertanian serta Pemerintah Kabupaten Kudus sebagai dukungan terhadap meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di daerah setempat.
"Kami berharap bantuan alsintan ini digunakan bersama oleh anggota kelompok tani, bukan menjadi milik pribadi ketua kelompok. Tujuannya jelas untuk meningkatkan kesejahteraan petani," kata Bupati Kudus Sam'ani Intakoris didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetiyo ditemui usai penyerahan bantuan alsintan secara simbolis di Pendopo Kabupaten Kudus, Selasa.
Ia mengatakan bantuan alsintan yang disalurkan berupa combine harvester, pompa air, alat semprot, dan berbagai peralatan pendukung lainnya. Bantuan tersebut bersumber dari Kementerian Pertanian maupun APBD Kabupaten Kudus.
Menurut dia sektor pertanian tetap menjadi penopang penting meskipun Kabupaten Kudus dikenal sebagai kota industri, usaha, dan perdagangan. Pada tahun 2025, Kudus mampu mencapai swasembada pangan dengan produksi mencapai 61 ton.
"Ke depan kami berharap Kabupaten Kudus tidak hanya swasembada, tetapi juga bisa ikut menyumbang swasembada pangan bagi Jawa Tengah dan Indonesia," ujarnya.
Sam'ani menambahkan komoditas pertanian di Kudus tidak hanya padi dan jagung, tetapi juga tebu yang kini menjadi salah satu andalan daerah. Pemerintah pusat juga telah memberikan bantuan regenerasi tanaman tebu dengan dukungan dana sekitar Rp6 juta per hektare.
"Walaupun belum maksimal, program regenerasi tebu sudah berjalan. Lahan-lahan yang tidak mendapatkan pengairan kita manfaatkan untuk tanaman tebu," ujarnya.
Selain itu, Pemkab Kudus juga mendorong munculnya petani milenial. Saat ini, petani muda sudah ada di beberapa wilayah dan ditargetkan terus bertambah hingga minimal sepuluh orang di setiap kecamatan.
"Alhamdulillah, anak-anak muda sekarang sudah banyak yang mengarah ke pertanian modern," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetiyo mengatakan bantuan alsintan diharapkan mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) petani, dari IP 1 menjadi IP 2, bahkan hingga IP 3.
"Harapan kami, dengan adanya bantuan alat dan mesin pertanian ini, pengolahan lahan bisa lebih cepat sehingga petani bisa segera tanam kembali. Yang paling penting adalah peningkatan IP," ujarnya.
Ia menambahkan pemanfaatan alsintan juga mendukung digitalisasi pertanian serta mempercepat masa tanam dan panen. Dengan demikian, produktivitas lahan pertanian di Kabupaten Kudus dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif bagi pendapatan petani.
Adapun bantuan alat mesin pertanian dari Kementerian Pertanian, meliputi traktor roda dua sebanyak sembilan unit, pompa air 3 inchi sebanyak dua unit, hand sprayer sebanyak lima unit, combine harvester besar sebanyak satu unit, dan traktor crawler sebanyak tujuh unit.
Sementara dari APBD Kudus, meliputi traktor roda dua sebanyak 3 unit, traktor perahu sebanyak satu unit, pompa air 6 inchi sebanyak dua unit, combine harvester besar sebanyak dua unit, dan alat produksi gula tumbu sebanyak satu paket terdiri dari mesin giling tebu kapasitas 2,5 ton, mesin penggerak 16 hp dan wajan besar 12 buah.
Ketua Kelompok Tani Sideo Rejo Glagahwaru Setu Bajang mengakui berterima kasih karena kelompoknya bisa mendapatkan bantuan combine harvester guna memudahkan petani saat memanen tanaman padinya.
"Biasanya, kami menyewa dengan biaya 1,2 juta hingga Rp2 juta per bahunya, karena disesuaikan kondisi musim panen atau tidak," ujarnya.
Dengan adanya bantuan mesin pemanen padi, dia berharap, biaya panen tanaman padi menjadi lebih murah, karena cukup membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar serta biaya operator, serta biaya perawatan bersama.
Baca juga: Pemkab Kudus salurkan bantuan alsintan ke 11 kelompok tani

