Semarang (ANTARA) - Jawa Tengah dinobatkan sebagai salah satu provinsi terbaik dalam pemanfaatan data pendidikan dalam rangkaian Anugerah Data dan Teknologi Pendidikan 2025 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Sekretaris Daerah Jateng Sumarno di Semarang, Selasa, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut menjadi pengakuan atas upaya daerah dalam memanfaatkan data dan informasi pendidikan.
Kategori tersebut diberikan kepada pemerintah daerah yang menunjukkan kinerja optimal dalam pengelolaan, kelengkapan, dan pemanfaatan data pendidikan.
"Penggunaan data dan informasi pendidikan ini menjadi bagian penting untuk membangun pendidikan Jawa Tengah yang lebih baik," katanya.
Dengan apresiasi tersebut, kata dia, tentu saja akan menjadi penyemangat pelaksana di lapangan semua untuk lebih giat dan menjadikan konsep pendidikan Jateng menjadi lebih baik lagi dan lebih unggul.
Menurut dia, pendekatan berbasis data krusial, terutama dalam pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang dihadapkan pada persoalan zonasi dan kuota bagi masyarakat miskin.
"Problem-problem PPDB di Jawa Tengah sekarang sudah tidak begitu banyak komplain karena memang menggunakan basis data," katanya.
Dalam ajang tersebut, Jateng juga meraih berbagai kategori penghargaan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan.
Di antaranya, Hackathon Rumah Pendidikan 2025, Inovasi Pembelajaran, Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, Pembelajaran Jarak Jauh Adaptif, serta Provinsi Terbaik dalam Pengimbasan dan Pemanfaatan Rumah Pendidikan.
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jateng menjadi satu-satunya lembaga pengembangan SDM daerah yang mendapatkan apresiasi dalam kategori pengembangan teknologi pembelajaran.
Kepala BPSDMD Jateng Uswatun Khasanah menyatakan bahwa transformasi pendidikan dan pelatihan melalui digitalisasi menjadi kebutuhan mendesak untuk mengakselerasi peningkatan kapasitas sekitar 69.000 orang aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Tengah.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dalam pengembangan teknologi pembelajaran telah menghasilkan dampak nyata dalam peningkatan kapasitas ASN.
"Penghargaan ini menjadi dorongan bagi BPSDMD untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan SDM aparatur di Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: RSUD Mijen Semarang layani pasien BPJS mulai 2026

