Banjarnegara (ANTARA) - Keluarga Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah menyalurkan bantuan bagi penyintas bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara sebagai wujud solidaritas dan dukungan penanganan bencana sejak hari pertama kejadian.
“Salah satu semboyan kami adalah solidaritas, maka hari ini (14/12), kami hadir sebagai bentuk solidaritas untuk saudara-saudara kita yang tertimpa bencana. PGRI Banjarnegara juga selalu terdepan ketika bencana datang,” ujar Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah Muhdi saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Penjabat Sekretaris Daerah Banjarnegara Tursiman di Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, Minggu.
Dalam hal ini, bantuan yang diserahkan berupa uang tunai sebesar Rp140 juta, berbagai barang kebutuhan pengungsi, bantuan bagi mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) yang terdampak bencana, serta tambahan bantuan sebesar Rp20 juta bagi guru yang rumahnya hilang akibat longsoran.
Bantuan tersebut berasal dari PGRI Provinsi Jawa Tengah, Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI Jateng, Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), serta PGRI Kabupaten Banjarnegara.
“Sejak awal bencana, PGRI telah hadir di lokasi dan mendirikan posko PGRI untuk membantu kebutuhan para pengungsi,” kata Muhdi yang juga anggota DPD RI.
Selain menyerahkan bantuan, Muhdi juga meninjau hunian sementara (huntara) bagi penyintas bencana tanah longsor di Pandanarum.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Banjarnegara Tursiman menyampaikan terima kasih atas kepedulian PGRI yang selalu turun membantu pemerintah.
“Kami akui dari sisi anggaran pemerintah daerah sangat terbatas, sehingga bantuan seperti ini sangat kami perlukan,” katanya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kabupaten Banjarnegara Heling Suhono mengatakan PGRI secara bertahap terus membantu pengungsi sejak bencana terjadi untuk memenuhi kebutuhan dasar.
“Sejak pekan pertama, PGRI cabang membantu aneka barang, sayur-mayur, dan kebutuhan lain. Kami juga membantu pakaian dalam, pakaian olahraga, dan pakaian Pramuka untuk anak-anak sekolah,” katanya.
Selain itu, kata dia, PGRI Banjarnegara juga memberikan dukungan penyediaan hunian tetap (huntap) bagi warga terdampak dengan mengalokasikan bantuan sekitar Rp125 juta untuk penyiapan gorong-gorong kotak atau box culvert.
“Seluruh bantuan berasal dari kontribusi anggota PGRI. Kami akan terus membantu pemerintah dalam penanganan dan pemulihan setelah bencana,” kata Heling.
Baca juga: Pemkab Banjarnegara tetapkan 10 cagar budaya baru

