Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal melakukan pengkajian ulang terhadap aktivitas tambang di wilayah tersebut supaya lingkungan dan hutan tetap terjaga dengan baik.
"Kami kaji lagi tambang-tambang, apakah sesuai dengan tata ruang atau tidak, dan membahayakan atau tidak," kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen di Semarang, Selasa.
Hal tersebut disampaikan sosok yang akrab disapa Gus Yasin itu saat menghadiri acara "UI Greenmetric 2025, Announcment and Awarding", di Muladi Dome, kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak kepada semua pihak untuk menjaga hutan sebagaimana fungsinya..
"Hutan harus kita proteksi. Aktivitas penambangan kita awasi," kata putra mendiang ulama kharismatik KH Maimoen Zubair tersebut.
Ia mengatakan telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga hutan dan kelestarian lingkungan, termasuk bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi.
Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan pihaknya mendukung penuh langkah tegas yang dilakukan oleh Pemprov Jateng terkait aktivitas penambangan di Gunung Slamet.
"Saya mendukung apa yang disampaikan oleh Bapak Gubernur. Kami tidak segan-segan mengambil langkah tegas terhadap kondisi di Gunung Slamet," katanya.
Apabila ternyata dari hasil evaluasi menemukan bahwa kajian tata lingkungan tidak mampu menanggung beban, kata dia, izin penambangan bisa dicabut.
"Bilamana di dalam evaluasinya ternyata seluruh kajian tata lingkungannya tidak mampu lagi menanggung beban lingkungan, maka ya harus dipikirkan untuk dicabut," katanya.
Baca juga: RSUD Mijen Semarang layani pasien BPJS mulai 2026

