Semarang (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengakui adanya keterbatasan personel yang melakukan pengawasan tata lingkungan untuk memastikan kelestarian alam.
"Ada gap yang cukup serius antara tata lingkungan kita dengan unit yang mengawasi," katanya, saat membuka "UI Greenmetric 2025, Announcment and Awarding", di Muladi Dome, Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, Selasa.
Ia menyebutkan tenaga pengawas lingkungan hidup, mulai dari kabupaten/kota, provinsi, dan nasional kurang dari 3.000 orang, sedangkan unit usaha yang diawasi mencapai 5,5 juta.
Karena itu, ia mengajak kalangan perguruan tinggi untuk membantu pemerintah dalam melakukan pelestarian lingkungan alam, apalagi seiring dengan event UI GreenMetric.
"Bisa dibayangkan bagaimana kemudian kita akan menangani lingkungan ini. Maka menjadi solusi menarik bilamana kita gandeng bersama akan menjadi kekuatan dalam rangka memenuhi tata lingkungan kita," katanya.
Sebagai informasi, UI GreenMetric World University Rankings merupakan pemeringkatan internasional yang diinisiasi oleh Universitas Indonesia sejak tahun 2010.
Pemeringkatan itu menilai komitmen dan kinerja perguruan tinggi berdasarkan enam indikator utama, meliputi pengaturan dan infrastruktur, energi dan perubahan iklim, pengelolaan limbah, pengelolaan air, sistem transportasi, serta pendidikan dan penelitian.
"Kita mempunyai target yang sangat tinggi dari kapasitas lingkungan tanpa dukungan dari universitas itu tidak mungkin kita lakukan sehingga pada kesempatan hari ini saya sangat serius memohon kepada UI GreenMetric bisa di-'scale up'- lagi," katanya.
Jadi, ia berharap UI GreenMetric tidak hanya menyampaikan tidak hanya menyampaikan deklarasi "knowledge" tetapi bagaimana kemudian merumuskan ini menjadi operasional.
"Kementerian Lingkungan Hidup sangat membuka diri untuk membuat banyak instrumen di dalam rangka membenahi tata lingkungan kita," katanya.
Pada kesempatan itu, Undip berhasil mempertahankan peringkat kedua nasional pada UI GreenMetric World University Rankings 2025, yakni sebagai perguruan tinggi paling berkelanjutan di Indonesia, peringkat keempat Asia, dan peringkat 23 dunia.
Rektor Undip Prof. Dr. Suharnomo, di Semarang menyampaikan bahwa capaian pada UI GreenMetric tersebut memiliki makna lebih dari sekadar peringkat.
Sebagai tuan rumah, Undip juga meraih penghargaan di kategori utama yang dimaksudkan, yakni Perguruan Tinggi Paling Berkelanjutan Bidang Energi dan Perubahan Iklim di Indonesia.
Kemudian, Perguruan Tinggi Paling Berkelanjutan Bidang Transportasi di Indonesia, serta Perguruan Tinggi Paling Berkelanjutan Bidang Pendidikan dan Riset di Indonesia
"Ini adalah hasil kerja bersama seluruh keluarga besar Universitas Diponegoro," kata mantan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Undip tersebut.
Baca juga: Undip Semarang pertahankan peringkat 2 nasional UI GreenMetric

